
Boeing Dilanda PHK Massal Gelombang II, 16 Ribu Orang Kena

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing Co kali kedua mengumumkan rencana PHK massal besar-besaran. Sebelumnya mereka sempat mengumumkan hal sama akibat dampak berat pandemi covid-19.
Pada Senin (17/8/2020), Boeing mengumumkan penawaran kepada karyawan paket pemutusan hubungan kerja (PHK) sukarela dengan gaji dan tunjangan. Pada April, Boeing telah mengatakan akan mengurangi hingga sekitar 10% dari 160.000 tenaga kerjanya atau sekitar 16.000 pekerja.. Banyak dari para pekerja itu memiliki kontrak yang akan selesai pada akhir tahun ini di divisi pesawat komersial.
Chief Executive Officer Boeing, Dave Calhoun, mengatakan dalam suratnya kepada karyawan bahwa paket PHK ini akan ditawarkan kepada karyawan di bisnis pesawat komersial dan jasa serta fungsi perusahaan.
"Sayangnya, PHK adalah langkah yang sulit tetapi perlu dilakukan untuk dapat beradaptasi dengan realitas baru kami, menjaga likuiditas dan memposisikan diri kami sehingga akhirnya bisa kembali mencapai pertumbuhan," kata Calhoun dalam catatan itu dikutip dari Reuters, Rabu (19/8).
"Kami mengantisipasi melihat pasar yang jauh lebih kecil selama tiga tahun ke depan," tambah Calhoun.
Selain Boeing yang melaporkan gangguan dalam bisnisnya akibat pandemi, berbagai bisnis lainnya di sektor penerbangan termasuk maskapai penerbangan dan pemasok alat-alat penerbangan juga mengalami hal sama.
Bagi Boeing, tekanan pandemi merupakan beban tambahan setelah sebelumnya bisnis mereka terganggu oleh langkah pembekuan produksi dan pelarangan terbang (grounded) bagi pesawat 737 MAX buatannya.
Dampaknya, Boeing tidak memiliki target yang ditetapkan saat ini dan menyarankan semua karyawan yang memenuhi syarat yang tertarik dengan paket pemberhentian sukarela untuk mengajukan diri.
"Langkah untuk memperpanjang pengurangan tenaga kerja secara keseluruhan melebihi target awal 10% adalah sebagai tanggapan atas umpan balik karyawan," kata Calhoun.
"Detail lebih lanjut akan tersedia untuk karyawan mulai 24 Agustus," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Walah, Boeing Catat Kerugian Rp 1,8 T di Kuartal III-2021