Layanan PLN Diklaim Membaik, Percaya Nggak?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
18 August 2020 19:18
Dok: PLN
Foto: Dok: PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah keluhan sejumlah pelanggan kepada PT PLN (Persero) di sejumlah media sosial belakangan ini, ternyata layanan PLN kepada para pelanggan dinilai membaik. Wah, kok bisa ya?

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hendra Iswahyudi mengatakan layanan PLN tahun ini lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya. Hal ini didasarkan pada tingkat denda yang dikenakan pemerintah kepada PLN menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, menurutnya, PLN hanya membayar denda Rp 2 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 771,5 miliar dan Rp 5,1 miliar pada 2018. Adapun denda tersebut mencerminkan tidak dipenuhinya tingkat mutu pelayanan (TMP) yang diatur pemerintah. Semakin besar denda yang dikenakan, berarti tingkat mutu pelayanan memburuk.

Tahun lalu denda PLN jauh lebih besar karena terjadinya padam listrik hampir di seluruh Pulau Jawa pada awal Agustus 2019.

"Alhamdulillah (denda ke PLN) sampai Agustus ini cuma Rp 2 miliar. Ini menunjukkan PLN semakin melayani masyarakat," tutur Hendra dalam Webinar Stimulus Keringanan Tagihan Listrik, Selasa, (18/08/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan, indikator kompensasi tingkat mutu pelayanan ini antara lain jumlah gangguan, kecepatan sambungan baru tegangan rendah, kecepatan pelayanan perubahan daya tegangan rendah, kesalahan pembacaan kWh meter, dan lama gangguan.

"PLN bisa kena pinalti kalau tidak penuhi TMP," tegasnya.

Menurutnya membaiknya layanan PLN ini karena didukung adanya program diskon tarif listrik selama pandemi dan tidak adanya pebedaan layanan listrik bagi pelanggan.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan bahwa pelanggan PLN saat ini mencapai 76,6 juta. Sementara yang mengeluh di sosial media jumlahnya tidak seberapa besar bila dibandingkan dengan total jumlah pelanggan perseroan.

"Kalau di medsos (media sosial) ada 5-10 complaint (keluhan), complaint itu hanya dari 76,6 juta pelanggan kami. Kami tidak defensif, tapi kami ingin mengatakan bahwa jumlah pelanggan kami luar biasa besarnya, sehingga kemungkinan ada beberapa orang pelanggan yang tidak puas dan menyampaikan ketidakpuasannya di medsos, kami terima dengan lapang dada, karena kami tahu 76 juta yang lain tidak complaint," jelasnya.

Besarnya jumlah pelanggan perseroan ini menurutnya menjadi kekuatan perusahaan. Namun, di sisi lain dia mengakui terdapat tantangan terbatasnya pengetahuan tentang pelanggan dan pemahaman tentang prioritas mereka.

Namun ke depannya, menurutnya perusahaan akan terus berupaya memperbaiki pelayanan kepada pelanggan. Apalagi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan listrik terbaik di Asia Tenggara, maka perusahaan harus fokus pada kepuasan pelanggan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Imbas Corona, Ini Hitungan Konsumsi Listrik PLN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular