Penumpang di Bandara-bandara RI 'Meledak', Pertanda Apa Ini?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 August 2020 09:19
Bandara Soetta
Foto: Bandara Soetta

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bandara di Indonesia mulai ramai dikunjungi penumpang. Salah satu tren peningkatan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, setelah sebelumnya ikut sepi akibat terdampak pandemi Covid-19.

Lalu lintas penerbangan semakin bergeliat di bandara tersibuk di tanah air ini. Puncak kesibukan sejak masa pandemi Covid-19, terjadi pada Jumat, 14 Agustus 2020.

Pergerakan pesawat di hari tersebut mencapai 524 penerbangan atau 43,6% dari kapasitas yang ada yakni 1.200 penerbangan/hari. Tak hanya traffic terbang yang melonjak, jumlah penumpang juga mencapai titik puncak yaitu mencapai 45.745 penumpang dalam sehari.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, 500 penerbangan/hari diharapkan menjadi angka psikologis terbaru di Bandara Soekarno-Hatta. Dia menilai, faktor pendorong tingginya jumlah penerbangan pada 14 Agustus salah satunya adalah long weekend.

"Ini menandakan pola perjalanan masyarakat dengan pesawat sudah mulai pulih kembali, di mana pada kondisi normal penerbangan pada periode long weekend memang cukup tinggi," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Sabtu (15/8/20).

Sebelumnya di tengah pandemi ini pergerakan pesawat pada April 2020 hanya sekitar 200 penerbangan/hari. Adapun pada Mei 2020 sekitar 100 penerbangan/hari dan pada Juli 2020 juga sekitar 300 penerbangan/hari.

Awaluddin menilai bahwa adanya peningkatan menjadi indikator terjaganya kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional di tengah pandemi.

"Kami berharap tren peningkatan pergerakan pesawat dan jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta ini dapat terjaga. Sebanyak 500 penerbangan/hari diharapkan juga menjadi angka psikologis yang baru di tengah pandemi ini, untuk kemudian angka tersebut secara perlahan dapat kembali meningkat lebih tinggi lagi," jelasnya.

Ia memprediksi jumlah penumpang pesawat di 19 bandara dapat tembus 2 juta penumpang pada Agustus 2020. Adapun pada Juli 2020 jumlah penumpang telah mencapai sekitar 1,5 juta penumpang.

Di lokasi lain, Bandara Husein Sastranegara, Bandung, yang juga dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) bersiap melayani kembali penerbangan pesawat jet mulai Kamis 20 Agustus 2020.

Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sudah menerbitkan surat Nomor AU.004/3/20/DRJU.DAU.2020 perihal Penataan Rute Penerbangan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, dan Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka.

Hal ini dilakukan guna peningkatan pelayanan bagi masyarakat dengan memperhatikan kegiatan operasional transportasi udara dalam masa kegiatan masyarakat produktif dan aman dari C-19 serta pemulihan aktivitas ekonomi dan pariwisata.

"Sesuai surat tersebut, Husein Sastranegara dapat melayani penerbangan berjadwal rute domestik dengan pesawat baling-baling [propeller] dan pesawat jet untuk rute dari/ke Medan, Pekanbaru, Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Denpasar dan Makassar," ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dalam keterangan resmi, Senin (17/8/2020).

Selain itu, dia mengatakan, Husein Sastranegara juga dapat melayani penerbangan berjadwal luar negeri, lalu rute penerbangan berjadwal/tidak berjadwal untuk dalam/luar negeri, serta penerbangan bukan niaga dalam/luar negeri.

Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara Iwan Winaya Bahdar menuturkan persiapan sudah dilakukan agar penerbangan dengan jet dapat dilakukan kembali dengan lancar di Bandara Husein Sastranegara mulai 20 Agustus 2020.

"Bandara Husein Sastranegara terakhir melayani penerbangan jet pada Juni 2019, karena pada Juli 2019 seluruh operasional pesawat jet dipindahkan ke Bandara Kertajati. Di tengah pandemi ini, regulator kembali melakukan penataan rute di mana penerbangan jet untuk sejumlah rute dilakukan melalui Husein Sastranegara dan kami siap menjalankan itu mulai 20 Agustus 2020."

"Maskapai yang sudah menyampaikan untuk kembali mengoperasikan pesawat jet di Bandara Husein Sastranegara adalah Lion Air untuk rute dari/ke Medan, Denpasar, Balikpapan dan Makassar. Lalu, Citilink untuk rute dari/ke Palembang, Pekanbaru, Denpasar, Medan dan Banjarmasin," ungkap Iwan Winaya Bahdar.

Berdasarkan surat Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Bandara Kertajati yang juga dikelola Angkasa Pura II juga dapat melayani seluruh penerbangan berjadwal/tidak berjadwal dalam negeri dengan pesawat propeller atau jet, lalu penerbangan niaga berjadwal luar negeri, penerbangan tidak berjadwal dalam/luar negeri, serta penerbangan bukan niaga dalam/luar negeri.

Lebih jauh, Bandara Lombok yang dikelola PT Angkasa Pura I juga mengalami pertumbuhan penumpang, bahkan sebesar 188% pada bulan Juli 2020 dibandingkan Juni 2020. Sebanyak 49.861 penumpang dilayani bandara ini selama Juli 2020, sementara pada bulan sebelumnya hanya ada 17.314 penumpang yang tiba dan berangkat dari Bandara Lombok.

Pergerakan pesawat pada bulan Juli 2020 juga mengalami peningkatan. Jika pada Juni 2020 hanya ada 333 pergerakan, pada Juli 2020 tercatat sebanyak 777 pergerakan pesawat atau tumbuh 133%.

"Peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat pada bulan Juli ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 9 Tahun 2020 yang dikeluarkan pada 26 Juni lalu," terang General Manager Bandara Lombok Nugroho Jati belum lama ini.

Menurut Surat Edaran tersebut, persyaratan calon penumpang penerbangan domestik antara lain surat keterangan hasil uji rapid test dengan hasil non-reaktif atau uji tes PCR (swab) dengan hasil tes negatif yang berlaku selama 14 hari.

"Jika dirata-ratakan per hari, pada bulan Juni 2020 terdapat 577 penumpang per hari sedangkan Juli 2020 1.608 penumpang per hari. Untuk bulan Agustus 2020, sampai dengan kemarin rata-rata penumpang yang tiba dan berangkat dari Bandara Lombok mencapai 2.315 penumpang per hari," imbuh Nugroho Jati.

Namun, jika dibandingkan antara periode Januari hingga Juli 2020 dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang dan pergerakan pesawat di Bandara Lombok tercatat turun cukup signifikan. Akibat merebaknya pandemi global Covid-19 dan kebijakan pembatasan penerbangan, pengguna jasa Bandara Lombok pada Januari-Juli 2020 turun 49% dibandingkan periode Januari-Juli 2019, yaitu dari 1,5 juta penumpang menjadi hanya 780 ribu penumpang.

Sementara pergerakan pesawat anjlok dari 18 ribu pergerakan di tahun lalu menjadi 9 ribu pergerakan pesawat di Januari-Juli 2020 ini, atau mengalami penurunan sebesar 50%.

Saat ini, maskapai penerbangan yang telah kembali membuka operasionalnya di Bandara Lombok adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Wings Air, serta Indonesia AirAsia. Rute yang dilayani antara lain tujuan Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bima, Sumbawa Besar, serta satu tujuan ke luar negeri, yaitu ke Kuala Lumpur, Malaysia.

"Mudah-mudahan seiring berjalannya waktu, jumlah maskapai dan rute penerbangan akan terus bertambah. Kami selaku pengelola bandara pun saat ini tetap mengedepankan protokol kesehatan dan menerapkan prosedur pelayanan demi mencegah penyebaran Covid-19," tambah Nugroho Jati.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular