
Bali Disiapkan Jadi Bandara Super Hub, Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan mengenai pembangunan bandara internasional yang terlalu banyak. Rencananya akan ke depan akan ditata ulang lagi akan dikurangi, dan akan ada bandara super hub di Bali.
"Arahan presiden sudah jelas. Saya melihat bahwa airline hub kita terlalu banyak, 30 landasan internasional, kenapa harus 30 bandara?" ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jumat (14/8/20).
Arahan Jokowi tersebut ternyata memang baru disadari para menteri setelah meninjau ulang tingkat efektivitasnya. Luhut terang-terangan mengaku sebelumnya tak terpikirkan mengenai hal ini.
"Dulu saya, termasuk Pak Menteri Perhubungan sama berpikirnya. Tapi setelah ada kajian kita lihat, apa enggak kebanyakan nih. Malah kalau kita bikin kebanyakan nanti yang menikmati orang lain, sekarang kita mau bikin (bandara) lebih kecil," tandasnya.
Dengan begitu, nantinya hanya akan ada beberapa bandara internasional saja yang akan menjadi hub. Artinya, para turis yang akan ke Indonesia dipusatkan singgah di bandara-bandara tertentu saja, sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah lain menggunakan penerbangan berikutnya.
"Menjadi pusat. Kalau orang mau datang melalui Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya, Bali. Kemudian nanti Makassar atau Manado, itu saja yang mau kita lihat sehingga dengan konsentrasi itu kita jauh lebih hebat. Tapi studi ini kita sedang buat kita berharap bulan depan selesai," ujarnya.
Dalam acara yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyatakan hal senada. Pihaknya bakal menata ulang peran bandara sebagai hub.
"Kita akan menata ulang rute penerbangan, kita akan menata ulang bandara internasional dalam rangka mengubah strategi yang major sifatnya. Di mana sesuai arahan Bapak Presiden kita tidak perlu terlalu banyak bandara internasional, otomatis ini akan mengubah mana yang menjadi hub primer, mana yang sub hub, ini nanti akan coba kami gambarkan," ujarnya.
Bali Bakal Jadi Super Hub
Novie Riyanto menambahkan, meski rencana ini masih dalam tahapan studi, pihaknya sudah mulai ada gambaran. Dia bersama sejumlah stakeholder merancang desain lalu lintas penerbangan yang paling tepat.
"Termasuk dengan BUMN, teman-teman airline, dengan semua pemikir di kita, sehingga kita akan punya konsep yang matang dengan super hub. Di sini kita akan mempunyai gambaran untuk super hub Bali. Nah Bali akan menjadi super hub untuk pariwisata," tuturnya.
Nantinya, Bali akan terkoneksi dengan 5 wilayah besar, yakni Australia, Afrika, Eropa, Asia yang di sebelah utara, maupun sampai ke Amerika Selatan. Kapasitas Bandara Internasional Ngurah Rai pun bakal ditambah.
"Jadi seperti diketahui Bali ini akan kita besarkan, tidak tanggung-tanggung, yang saat ini kapasitasnya hanya 35-37 juta penumpang per tahun, ke depan akan kita kembangkan sampai dengan mencapai 50 juta penumpang," imbuhnya.
Selain menopang fungsi pariwisata, superhub ini nantinya juga punya peran dalam sektor logistik.
"Kita tahu dengan banyaknya pariwisata maka akan terjadi juga banyak logistik yang datang ke situ, baik komoditas kerajinan dan sebagainya, ini semua akan kita support. Oleh karena itu sesuai arahan Bapak Presiden kita akan studi dengan detail bagaimana bisa catch up dengan kepentingan kita untuk hari ini maupun ke depan sampai dengan 2040."
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pintu Kedatangan Internasional Dibatasi, Gimana Bandara Lain?