Pintu Kedatangan Internasional Dibatasi, Gimana Bandara Lain?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 September 2021 19:07
Sejumlah pesawat dari berbagai maskapai penerbangan di pelataran pesawat Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/1/2018)
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pintu kedatangan internasional saat ini dibatasi, demi mencegah varian Covid - 19 baru masuk ke Indonesia. Dari sektor penerbangan hanya dua bandara internasional yang menerima kedatangan wisatawan mancanegara yakni Soekarno Hatta, Cengkareng dan Sam Ratulangi Manado.

Artinya bandara Internasional lainnya tertutup bagi wisman. Sementara Indonesia memiliki banyak bandara internasional yang tercatat dalam laman Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebanyak 30.

Lantas pembatasan ini akan berpengaruh ke kinerja bandara?

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan pengaruhnya tentu ada terhadap bandara, hanya saja masih kecil. Karena jika dikaitkan dengan data kedatangan wisatawan internasional juga saat ini juga masih sedikit.

"Tiap bandara itu beda-beda, seperti yang paling ramai itu Soetta (Soekarno-Hatta) dengan Ngurah Rai, Bali. Soetta masih diperbolehkan masuk, sementara Bali ini juga kunjungan masih sedikit. Saya perkirakan penurunan kinerja bandara tentu ada," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/9/2021).

Pengamat Penerbangan Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati, melihat pemerintah membuka bandara internasional dengan prinsip kehati-hatian. Dia melihat pintu kedatangan internasional di Soetta akan meningkat, beda dengan Sam Ratulangi, Manado yang memang sedikit pesawat internasional yang mendarat di situ.

"Penerbangan internasional masih sedikit di Manado," katanya, kepada CNBC Indonesia.

Menurut dia hanya ada dua bandara internasional yang tersibuk di Indonesia, yakni Soetta Cengkareng dan Ngurah Rai, Bali. Penutupan bandara ini juga dinilai positif karena tracing dapat dilakukan dengan lebih mudah karena akses masuk yang dipersempit.

Sementara terkait pengaruhnya terhadap kinerja keuangan bandara, Ariesta melihat tentu ada pengaruhnya. Namun tidak akan besar jika melihat data kedatangan internasional yang juga masih kecil.

"Jelas, Itu turis-turis dari Australia, Selandia Baru juga belum bisa datang mereka juga kan lockdown," saat ditanya apakah ada pengaruhnya terhadap kinerja keuangan bandara.

Sebelumnya, Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia sebanyak 139 ribu kunjungan pada bulan Juli 2021, naik 1,25% dibandingkan bulan sebelumnya. Tapi turun 10,77% dibandingkan Juli 2020.

Secara kumulatif Januari - Juli mencapai 937,75 ribu kunjungan, realisasi ini turun 71%jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebanyak 3,28 juta kunjungan. Kunjungan dari moda angkutan udara sebanyak 77,47 ribu, moda angkutan laut 266,50 ribu, dan angkutan darat 593,78 ribu,

Adapun asal negara wisman yang berkunjung ke Indonesia paling banyak dari Timor Leste 55,2% atau 76,7 ribu kunjungan. Kemudian disusul oleh Malaysia sebanyak 45 ribu kunjungan atau 32,4% dan posisi ketiga ada China dengan 3,2 ribu kunjungan atau 2,3%.




(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Akhirnya Sadar Terlalu Banyak Buka Bandara Internasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular