Heboh Joe Biden Kritik Tajam Recep Tayyip Erdogan, Ada Apa?

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
16 August 2020 17:45
Turkey's President Tayyip Erdogan attends Uzbekistan - Turkey Business Forum in Tashkent, Uzbekistan April 30, 2018. Picture taken April 30, 2018. Cem Oksuz/Turkish Presidential Palace/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVE.
Foto: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Cem Oksuz/Turkish Presidential Palace)

Jakarta, CNBC IndonesiaTurki mengutuk pernyataan yang dibuat kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden terhadap presiden Recep Tayyip Erdogan. Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Biden mengkritik Erdogan sekaligus menyerukan dukungan untuk mereka yang melawan pemimpin tertinggi Turki tersebut.

Seperti dikutip AFP, Biden membuat komentar itu dalam sebuah wawancara yang divideokan oleh The New York Times pada Desember tahun lalu. Namun, video pernyataan itu viral di media sosial pada Sabtu (15/8/2020).

Saat ditanya tentang Erdogan, Biden menggambarkan presiden Turki itu sebagai seorang "otokrat". Biden pun mengkritik kebijakan Erdogan terhadap Kurdi dan menganjurkan kepada publik AS untuk mendukung oposisi Turki.

"Apa yang menurut saya harus kami lakukan sekarang adalah mengambil pendekatan yang sangat berbeda dengannya sekarang, memperjelas bahwa kami mendukung kepemimpinan oposisi," kata Biden.

Menurut dia, penting untuk "memberanikan" pesaing Erdogan demi memungkinkan mereka "menghadapi dan mengalahkan Erdogan. Bukan dengan kudeta, bukan dengan kudeta, tetapi dengan proses pemilihan."

Komentar Biden tidak memancing banyak reaksi ketika dipublikasikan di The New York Times pada Januari lalu. Akan tetapi, video wawancara itu memicu kemarahan dari Turki.



"Analisis terkait Turki oleh Joe Biden didasarkan pada ketidaktahuan murni, arogansi, dan kemunafikan," ujar Juru Bicara Erdogan Ibrahim Kalin via akun Twitternya.

"Hari-hari memerintah Turki telah berakhir. Tapi, jika Anda masih berpikir Anda bisa mencoba, jadilah tamu kami. Anda akan 'membayar' harganya."

Pernyataan Biden juga mempermalukan lawan-lawan Erdogan yang sering dituduh pemerintah Turki 'dibayar' oleh kekuatan asing. Beberapa petinggi partai oposisi Turki, CHP, dengan lekas merespons tanggapan Biden dan meminta capres AS itu menghormati kedaultan Turki.

Sejumlah analis menilai hubungan antara Turki dan AS yang selama ini sudah 'sulit' akan semakin mundur jika Biden mengalahkan Trump dalam pilpres AS November nanti.

Erdogan, yang dalam beberapa tahun terakhir telah bekerja membina hubungan dengan Presiden AS Donald Trump, kerap kali mengecam pendahulu Trump, yaitu Barack Obama. Biden, seperti diketahui, merupakan wakil Obama selama delapan tahun kepemimpinan.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Masih Belum Ucapkan Selamat Kepada Biden, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular