
Jika Lihat Ekspor & Investasi, Bukan Mustahil RI Kena Resesi

Hanya saja, penurunan aktivitas impor terutama untuk kategori barang modal juga akan mempengaruhi PMTB. Pertumbuhan barang modal jenis mesin dipengaruhi oleh terkontraksinya nilai impor dan produksi domestik.
Terkontraksinya barang modal jenis kendaraan dipengaruhi oleh menurunnya barang modal seluruh jenis kendaraan, baik yang berasal dari domestik maupun impor. Hampir seluruh barang modal jenis peralatan lainnya mengalami kontraksi, baik yang berasal dari domestik maupun impor.
Bangunan dan konstruksi lain mengalami kontraksi disebabkan oleh penurunan kegiatan pembangunan di sebagian besar provinsi. Realisasi Belanja Modal Pemerintah Pusat kuartal II-2020 meningkat sebesar 0,39% dibanding kuartal II-2019.
BKPM melaporkan nilai investasi pada kuartal II-2020 adalah Rp 191,9 triliun. Turun 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Pada kuartal I-2020, realisasi investasi masih bisa tumbuh 8% (yoy).
Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN) tercatat Rp 94,3 triliun, turun 1,4% (yoy). Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah Rp 97,6 triliun, turun 6,9% (yoy).
Secara umum PMTB pada kuartal kedua mengalami kontraksi sebesar 8,61% (yoy). Sejatinya pos ini sudah melambat sejak kuartal ketiga tahun 2018.
Ekonomi Indonesia yang sangat bergantung pada pergerakan harga komoditas serta aliran dana asing jelas membuat ekonomi domestik sangat sensitif terhadap gejolak eksternal. Apalagi negara-negara mitra dagang Indonesia dan investor seperti Singapura mengalami resesi yang parah.
Peluang ekonomi Indonesia mengalami kontraksi di kuartal ketiga masih terbuka. Hal ini pun diungkapkan juga oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia menegaskan Indonesia belum jatuh ke jurang resesi, jika melihat data pertumbuhan secara kuartalan dan secara year on year (tahunan).
"Sebetulnya kalau year-on-year kita belum resesi. Biasanya dilihat resesi adalah year-on-year dua kuartal berturut-turut. Ini pertama kalinya kuartal II-2020 Indonesia terkontraksi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Rabu (5/8/2020).
"Kalau kuartal III kita bisa hindarkan (dari pertumbuhan negatif), maka kita insya Allah secara teknikal tidak mengalami resesi," sambung dia.
Indonesia, kata Sri Mulyani masih punya peluang untuk lolos dari resesi ekonomi. Ia memperkirakan ekonomi nasional masih bisa berbalik tumbuh positif pada kuartal III-2020.
Kendati demikian, Sri Mulyani juga tida menampik, adanya kemungkinan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 tumbuh negatif. Mengingat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020, terkontraksi sangat dalam, yakni minus 5,32%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]