RI Mau Tiru Mesir Temukan Cadangan Migas Raksasa, Caranya?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 August 2020 14:32
kilang minyak
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal menggandeng lembaga geosains kelas dunia demi mendorong temuan cadangan migas besar seperti yang terjadi di Mesir dan Norwegia. Indonesia akan mengambil pelajaran dari negara lain yang telah berhasil menemukan cadangan baru yang besar.

Hal itu disampaikan Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizon Suardin pada acara webinar tentang analisis data sektor energi, Rabu (12/08/2020).

Jaffee mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan lembaga geosains kelas dunia ini.

"Pak menteri (Menteri ESDM Arifin Tasrif) ingin sekali bahwa kalau datanya besar, selain menggunakan teknologi Indonesia, tapi juga bisa gunakan (teknologi) kelas dunia tergantung tingkat kesulitan dan besaran modalnya," paparnya.

Menurut Jaffee, perusahaan data seismik dari luar negeri sudah datang dan mereka ingin mengolah data seismik seluas 100.000 m2. Untuk mengolah data seismik seluas ini, maka memang dibutuhkan kerja sama dengan lembaga geosains kelas dunia.

Selain membuka peluang kerja sama dengan lembaga geosains dunia, ujar Jaffee, pemerintah juga terbuka bekerja sama dengan perusahaan software internasional guna menunjang perolehan data yang lebih akurat.

"Nah ini sedang kami bagi-bagi, ada di IDX, ada juga beberapa yang kami kerjakan dengan perusahaan kelas dunia, tanpa bermaksud bahwa Indonesia belum mampu. Sesuai proporsinya ada temen-temen Indonesia," tuturnya.



Lebih lanjut, Jaffee mengatakan, yang terpenting saat ini adalah mendapatkan data yang lebih banyak. Dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih, kini bisa melihat data yang dulu belum terlihat.

"Di seismik, data agak kabur. Dengan teknologi baru bisa lebih terang," ucapnya.

Sebelumnya, pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial juga mengatakan penjajakan kerja sama dengan lembaga geosains dunia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas data melalui reprocessing dan reinterpretasi.

"Egypt (Mesir) yang baru saja masuk ke dunia migas, tiba-tiba mereka bisa menemukan giant discovery (temuan cadangan migas raksasa). Untuk satu lapangan gas saja, bisa produksi di atas 3-4 BSCF per hari. Bandingkan dengan kita yang totalnya 6 BSCF per hari," kata Ego dalam jumpa pers virtual, pekan lalu.

Pemerintah berharap dengan menggandeng lembaga-lembaga geosains ini, Indonesia dapat menemukan cadangan migas yang besar, karena selama ini penemuan migas di Indonesia masih relatif kecil-kecil.

"Kita inginnya penemuannya sekelas Blok Cepu. Syukur-syukur sekelas Lapangan Minas," ujar Ego.


(Wilda Asmarini/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak RI 720 Ribu Barel/Hari, Cepu Masih Jawara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular