
Pemerintah Prioritaskan Bantuan untuk 2,1 Juta Korban PHK
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menyusun berbagai program untuk menggairahkan lagi perekonomian Indonesia. Mengingat, pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi 5,32%.
Salah satu wacana yang mengemuka adalah pemberian santunan bagi para pegawai swasta yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan dan mereka yang terkena dampak PHK.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini tercatat ada 2,1 juta korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan diprioritaskan. Data trsebut berasal dari Kementerian Tenaga Ketenagakerjaan RI.
"Jangka pendek adalah mereka yang terkena dampak PHK, data updater dari Kemenaker ada 2,1 juta orang," jelas Airlangga saat melakukan konferensi pers, Rabu (5/8/2020).
Mengenai dukungan pemerintah kepada para pegawai swasta yang bergaji di bawah Rp 5 juta dan korban PHK, kata Airlangga pihaknya saat ini masih terus melakukan proses pendataan, berkoordinasi dengan BPJS Tenaga Kerja.
"Support ke mereka yang bekerja, sedang dimatangkan dan dimatangkan baik dari BPJS Tenaga Kerja. Sehingga akan bisa sesuai by name by address, by rekening. Jika sudah ketemu dan program baru akan difinalkan," tuturnya.
Sebelumnya, mengenai adanya subsidi atau santunan bagi para korban PHK diutarakan oleh Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede.
Menurut Raden pemberian subsidi gaji kepada pegawai dengan gaji di bawah Rp 5 juta untuk membantu mereka untuk menjaga mereka dalam daya beli.
"Yang jelas kita ingin membantu saudara-saudara kita berpenghasilan rendah untuk tetap punya daya beli. Juga para pegawai yang dipotong gajinya pada saat covid-19 ini," jelas Raden kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/8/2020).
Saat ini kata Raden, skema dan aturannya masih dalam proses pembahasan. Begitu juga dengan jumlah masyarakat yang akan mendapatkan stimulus subsidi gaji ini.
"Kita sekarang sedang bekerja untuk membuat skema dan aturannya. Data-datanya sedang disisir untuk kemudian dibuat satu program secepatnya," jelas Raden.
Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian, Raden Edi Prio Pambudi menjelaskan, untuk mempercepat pemulihan ekonomi, banyak usulan termasuk dari para ekonom untuk membuat program sederhana yang langsung bisa dinikmati masyarakat, terutama masyarakat tergolong miskin.
Diharapkan masyarakat tergolong miskin itu bisa terjaga daya beli atau konsumsinya. Yang pada akhirnya, akan mengerek pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
"Konsumsi terjaga, pertumbuhan ekonomi juga terjaga. Detil implementasinya apa dan bagaimana sedang dibahas oleh Komite/satgas termasuk skema, dan lain-lain," jelas Edi kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/8/2020).
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deg-Degan! Ledakan Corona Picu Gelombang PHK & Dirumahkan