Internasional

Hampir 18,5 Juta Orang Positif Corona, Kapan Wabah Berakhir?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 August 2020 09:10
Doctor Giovanni Passeri, top left, with his assistant doctor Mariaconcetta Terracina, has 82-year-old patient Mario read his note about his medical conditions during a routine examination as part of a night shift in his ward in the COVID-19 section of the Maggiore Hospital in Parma, northern Italy Wednesday, April 8, 2020. Mario has been under oxygen CPAP (continuous positive air pressure) headgear ventilation and he could only communicate in writing because the hissing sound of the oxygen made it difficult for him to hear the doctor's voice. Mario's health conditions have been worsening since after his admission on March 28. He died in the evening of April 14. (AP Photo/Domenico Stinellis)
Foto: Pemeriksaan pasien Covid-19. (AP/Domenico Stinellis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona (COVID-19) telah menginfeksi 18.440.689 orang di seluruh dunia per Selasa (4/8/2020). Dari total itu, 697.100 orang meninggal dunia dan 11.672.261 sembuh, menurut Worldometers.

Sementara itu, total kasus aktif ada sebanyak 6.071.328, di mana 6.006.653 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan dan 64.675 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.

Meski angka kasus COVID-19 sejak virus pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember lalu, telah cukup tinggi, namun Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Kepala Urusan Kedaruratan WHO Mike Ryan menyampaikan bahwa wabah itu belum akan bisa pergi karena vaksin belum ditemukan.

Mereka pun mendesak semua negara untuk secara ketat menegakkan langkah-langkah kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan rutin melakukan pengecekan virus.

"Pesan kepada orang-orang dan pemerintah jelas: "Lakukan semuanya'," kata Tedros dilansir Reuters, Senin. Ia mengatakan penggunaan masker harus menjadi simbol solidaritas seluruh dunia.

"Sejumlah vaksin sekarang dalam uji klinis fase tiga dan kami semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang terinfeksi. Tapi tidak ada 'silver bullet' saat ini dan mungkin tidak pernah ada."

Sementara itu, Ryan memperingatkan negara-negara dengan tingkat penularan tinggi termasuk Brasil dan India untuk bersiap menghadapi 'perang' besar melawan Covid-19.

"Jalan keluarnya panjang dan butuh komitmen berkelanjutan," kata Ryan.

Berikut adalah 10 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia saat ini:

1. Amerika Serikat: 4.862.174 kasus, 158.929 meninggal, 2.444.798 sembuh.

2. Brasil: 2.751.665 kasus, 94.702 meninggal, 1.912.319 sembuh.

3. India: 1.855.331 kasus, 38.971 meninggal, 1.230.440 sembuh.

4. Rusia: 856.264 kasus, 14.207 meninggal, 653.593 sembuh.

5. Afrika Selatan: 516.862 kasus, 8.539 meninggal, 358.037 sembuh.

6. Meksiko: 443.813 kasus, 48.012 meninggal, 295.677 sembuh.

7. Peru: 433.100 kasus, 19.811 meninggal, 298.091 sembuh.

8. Chile: 361.493 kasus, 9.707 meninggal, 333.976 sembuh.

9. Spanyol: 344.134 kasus, 28.472 meninggal, tidak ada data sembuh.

10. Kolombia: 327.850 kasus, 11.017 meninggal, 173.727 sembuh.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Corona Lewati 10 Juta, Kapan Wabah Berakhir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular