Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia memang masih mengkhawatirkan. Namun bukan tidak ada titik terang, karena tingkat penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini terpantau melambat.
Per 28 Juli, jumlah pasien positif corona tercatat 102.051 orang. Bertambah 1.748 orang (1,74%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Dalam dua hari terakhir, terlihat penambahan pasien baru mengalami peningkatan. Dua hari lalu, jumlah kasus corona bertambah 1.525 (1,54%).
Akan tetapi, ada kabar yang melegakan. Mengutip data Bonza, tingkat reproduksi (Rt) virus corona pada 29 Juli sudah di bawah 1, tepatnya 0.98. Artinya, seorang pasien positif corona tidak menulari orang lain.
Dengan demikian, tambahan pasien baru bisa ditekan. Angka Rt tersebut lebih baik ketimbang posisi 21 Juli yang sebesar 1,04.
Tiga provinsi dengan kasus corona terbanyak di Tanah Air adalah Jawa Timur (21.125 orang), DKI Jakarta (19.995 orang), dan Sulawesi Selatan (9.123 orang). Ketiganya menyumbang 49,23% terhadap total jumlah pasien positif corona di Indonesia yaitu 102.051 orang.
Kabar baiknya, Rt virus corona di Jawa Timur hari ini sudah di bawah 1, tepatnya 0,99. Ini membuat laju pertumbuhan kasus corona di provinsi pimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu melambat.
Dalam 14 hari terakhir (15-28 Juli), laju pertumbuhan pasien positif corona di Jawa Timur adalah 1,47% per hari. Jauh melambat dibandingkan 14 hari sebelumnya (1-14 Juli) yaitu 2.54%.
Sementara di Jakarta, seperti telah disinggung sebelumnya, jumlah pasien positif corona per 28 Juli adalah 19.995 orang. Bertambah 403 orang (2,06%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Meski masih ada kenaikan, tetapi lajunya melambat. Sehari sebelumnya, jumlah pasien positif corona bertambah 467 orang (2,44%).
Kemudian di Sulawesi Selatan, Rt juga sudah di bawah 1 yaitu 0,93. Lebih rendah dibandingkan posisi 21 Juli yakni 0,96.
Dalam 14 hari terakhir, laju pertumbuhan kasus corona di Sulawesi Selatan adalah 1,61% per hari. Lumayan jauh melambat dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 2,61%.
Apabila pencapaian ini bisa terus terjaga, maka bukan tidak mungkin Indonesia bakal berhasil menjinakkan virus corona. Namun secanggih apa pun kebijakan pemerintah, kunci untuk mempersempit ruang gerak virus corona adalah di diri masing-masing.
Setiap orang harus mematuhi protokol kesehatan, setidaknya dalam tiga hal yaitu memakai masker, rajin cuci tangan, dan disiplin menjaga jarak. Semakin banyak yang menerapkan tiga hal itu, maka virus corona tidak punya ruang untuk menusuk jantung pertahanan kita.
Selagi belum ada vaksin atau obat mujarab buat virus corona, ya mautidak mau harus begini. Mungkin sulit untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru seperti ini, tetapi tidak ada pilihan...
TIM RISET CNBC INDONESIA