Apa Resesi Tak Terjadi Jika Rakyat Diberi BLT Rp 1 Juta?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
29 July 2020 08:27
M Chatib basri Foto: Detikcom/ Ari Saputra
Foto: M Chatib basri Foto: Detikcom/ Ari Saputra

Jakarta, CNBC IndonesiaBesaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat idealnya sebesar Rp 1 juta. Selain itu, yang mendapatkan harusnya tidak hanya masyarakat miskin tapi juga masyarakat menengah yang ikut terdampak Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam diskusi virtual, Selasa (28/7/2020). "BLT seharusnya lebih (dari Rp 600 ribu), Rp 1 juta," ujarnya.



Menurutnya, dengan perluasan cakupan penerima BLT maka akan semakin banyak masyarakat terbatu. Ia mensimulasikan, dengan total Rp 1 juta per KPM dan menyentuh 30 juta rumah tangga maka anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 180 triliun.

"Maka kita butuh Rp 180 triliun bisa direalokasi dari Kementerian dan Lembaga, misalnya (dari anggaran) infrastruktur. Sekarang nggak perlu bangun infrastruktur, postpone tahun depan," kata dia.



Lanjutnya, jika anggaran untuk pembangunan infrastruktur tersebut bisa direalokasikan ke BLT maka pemerintah akan memiliki anggaran yang cukup. Bahkan cukup juga memberikan bantuan sosial sembako, PKH dan lainnya.

Selain itu, BLT dinilai paling ampuh dalam meningkatkan konsumsi masyarakat, karena uang yang didapatkan akan langsung dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari. Berbeda dengan orang kaya yang lebih memilih untuk menabung.

Dengan demikian, maka konsumsi sebagai komponen utama pendorong perekonomian bisa kembali tumbuh. Sehingga pertumbuhan ekonomu kuartal III mempunyai harapan masuk ke zona positif.

"Lebih baik uang ini dipindahkan untuk extend BLT. Setelah normal dikasih tax incentive 38% bansos. Yang lain masih kecil. Setelah permintaan ada, baru diikuti monetary expansion," jelasnya.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Hantu' Resesi 'Bayangi' RI, Perluasan BLT Bisa Jadi Solusi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular