
Surprise! Menperin Kaget Investasi 'Terbang' Kala Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengungkapkan kekagetannya soal data realisasi investasi sektor industri semester I-2020. Ia awalnya menduga akan ada penurunan realisasi investasi secara (Year on Year) dibanding tahun lalu, tapi justru terjadi adanya peningkatan.
"Nilai investasi industri semester pertama 2020 naik 24% dibanding periode sama tahun lalu dimana tahun lalu Rp 104,6 triliun. Sementara tahun ini Rp 129,6 triliun. Ini merupakan present surprise dan perkembangan positif," kata Agus dalam diskusi Mid-Year Economic Outlook 2020 di Jakarta, Selasa (28/07/2020).
Dari nilai tersebut, sektor yang menjadi penyumbang terbesar realisasi investasi adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dengan nilai Rp45,2 triliun, kemudian industri makanan Rp 26,6 triliun, serta industri kimia dan farmasi Rp 19,5 triliun.
Keempat diduduki industri mineral non-logam merealisasikan investasi sebesar Rp 6,1 triliun, dan terakhir industri kendaraan bermotor dan alat transportasi sekitar Rp 6 triliun.
Adapun kinerja persepsi manufaktur (Purchasing Managers Index) Indonesia sempat menyentuh angka terendah pada April lalu dengan 27,5 poin. Padahal beberapa bulan sebelumnya PMI Indonesia sempat mencatat poin tinggi, atau sebelum memasuki masa Covid-19.
"Titik terendah 27,5 poin berangsur-berangsur pulih ke 39,1 poin di bulan Juni. Namun memang masih jauh dibanding Februari 2020, dimana PMI Indonesia pada Februari 2020 PMI Indonesia catat titik 51,9 poin," jelasnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realiasi investasi sepanjang semester I-2020, yang telah mencapai Rp 402,6 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu Rp 395,6 triliun.
Menurut Bahlil realisasi investasi sepanjang Semester I-2020 tersebut telah mencapai 49,3% dari target yang sebesar Rp 817,2 triliun. Dari realisasi investasi semester I-2020 tersebut, penyerapan tenaga kerja mencapai 566.194 orang.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Larang Masuk Warga dari 3 Negara, Investasi Bakal Loyo?