Elon Musk Tajir Melintir dari Mobil Listrik, Kalau RI Gimana?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
28 July 2020 14:36
Mobil Listrik Wuling, Harga di Bawah Rp 100 Juta. Foto: Inside EV
Foto: Mobil Listrik Wuling, Harga di Bawah Rp 100 Juta. Foto: Inside EV

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi pengembangan mobil listrik di Indonesia memiliki potensi yang besar. Di mana baterai yang menjadi komponen penting dari mobil listrik bahan baku tersedia berlimpah di Indonesia.

Hal ini mendorong Perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group bekerja sama dengan LG Chem Ltd, berencana membangun pabrik baterai di Indonesia. Nilai investasinya mencapai US$ 9,8 miliar.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Harris mengatakan proyek mobil listrik melibatkan banyak Kementerian termasuk Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan. Tanggungjawab dari Kementerian ESDM adalah di bidang standard, safety, dan infrastruktur.

"Harus memenuhi standar-standar keselamatan kelistrikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan juga ada kesesuaian standar," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, (28/07/2020).

Terkait infrastruktur dan standar penyediaan listrik untuk umum diintegrasikan dengan SPBU dan SPBG di perkantoran, mal, dan area parkir. "Tarif tenaga listrik bisa menggunakan regulasi yang sudah ada saat ini dengan tarif Rp 1650/Kwh. Itu Kewenangan yang disiapkan ESDM," ujarnya.

Ia menjelaskan terkait dengan baterai di mana baterai yang berpotensi adalah baterai lithium nikel, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa berproduksi.

"Ini juga terkait baterai kita juga lihat potensi di Indonesia di mana baterai berpotensi adalah lithium nikel karena kita punya potensi besar untuk berproduksi. Indonesia punya sumber daya nikel ada karakteristik yang kita bisa lihat dari spesifik energi," jelasnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Energi baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) F.X. Sutijastoto bahan baku untuk baterai dari nikel terjangkau dan murah, khususnya di Sulawesi. Sehingga pihaknya berkoordinasi untuk mendorong pengembangannya.

"Diproses bahan baku dan affordable itu harga cukup rendah. Di Sulawesi. Merupakan satu market oleh karena itu kami koordinasi untuk mendorong," jelasnya dalam acara yang sama.

Pengembangan kendaraan listrik termasuk baterai listrik menjadi hal penting bagi peningkatan nilai tambah di dalam negeri. Dari pengalaman perusahaan Tesla, mereka melenggang cepat sebagai pemain utama mobil listrik di dunia, bahkan sang pendiri, Elon Musk jadi orang kaya raya berkat bisnis mobil listriknya.

CEO Tesla Elon Musk menyandang predikat orang terkaya ke-5 di dunia versi Forbes, harta kekayaan bertambah menjadi US$74 miliar atau setara Rp 1.073 triliun (asumsi Rp 14.500/US$). Pengembangan mobil listrik memiliki nilai tambah yang sangat besar bagi sebuah industri, bahkan mengungkit kekayaan.

Kekayaan Elon Musk bertambah signifikan sejak pandemi virus corona Covid-19 melanda Amerika Serikat (AS). Pada Maret 2020, Total kekayaan bos Tesla ini baru US$25 miliar dan menduduki posisi orang terkaya ke-31 di dunia.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Tesla Tarik Hampir 50.000 Kendaraan di China, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular