
Jokowi Happy Nih, Kawasan Pantura Bisa Bersaing dengan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi dibuat senang dengan adanya proyek kawasan industri Batang di Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah yang siap menampung relokasi pabrik-pabrik dari China.
Kabar baiknya lagi, proyek ini akan dikebut dalam waktu 6 bulan agar menjadi kawasan industri yang siap fungsi. Selain itu, harga lahannya disiapkan bisa bersaing dengan harga tanah yang ada di China.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo kawasan industri Batang sedang diakselerasi pembangunannya. Ini sebagai tindak lanjut dari hasil kunjungan Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu.
Kemenperin terus memastikan kesiapan sejumlah kawasan industri yang akan dijadikan lokasi untuk menampung sejumlah pabrikan multinasional yang ingin relokasi ke Indonesia. Persiapannya diperlukan area terintegrasi agar aktivitas industri bisa berjalan efisien sehingga bisa menjadi daya tarik bagi para investor.
"Kami menyampaikan bahwa pemerintah ingin pembangunan 450 hektare dari total lahan 4.300 hektare bisa selesai dalam kurun waktu 6 bulan," katanya dikutip Selasa (28/7).
Ia bilang dari segi infrastruktur, kawasan industri Kabupaten Batang memiliki banyak kelebihan dan daya tarik untuk menjawab keluhan para investor. Dody mengatakan biasanya keluhan utama dari investor, yakni tentang harga lahan yang bergejolak tinggi setelah ditetapkan menjadi kawasan industri.
"Namun, harga lahan dan fasilitas di kawasan industri Batang mampu bersaing dengan kawasan industri di negara lain seperti China," katanya
Kemenperin mendukung pengembangan KIT Batang dengan konsep The Smart and Sustainable Industrial Estate. Artinya kawasan industri Batang ini nantinya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti perumahan pekerja, unit pendidikan, layanan kesehatan, dan ketersediaan rantai pasok antara sektor industri.
Sekitar 108 hektare hingga 2.027 hektare akan dibangun sampai tahun 2024 dari total 4.500 hektare. Kawasan ini ditargetkan tidak hanya sebagai daya tarik, tapi menjadi supply chain di koridor Pantura Jawa.
KIT Batang ditargetkan untuk menjadi kawasan industri percontohan kerja sama antara pemerintah dan BUMN, dengan konsep infrastruktur dasar dan pendukung disediakan oleh pemerintah.
Infrastruktur tersebut meliputi akses jalan untuk tol dan non-tol, penyediaan air baku dan air bersih, kereta api, listrik, gas, terminal kontainer darat (dry port) dan pelabuhan. Di samping itu, kawasan industri Batang akan dikembangkan sesuai klaster industri, bukan berdasarkan asal negara.
Selanjutnya, kawasan industri Batang didorong untuk mengalokasikan minimal lima persen dari luas lahan untuk klaster Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini sesuai dengan asas efektifitas dan efisiensi ekonomi untuk memudahkan penyediaan fasilitas pendukung.
Bupati Batang Wihaji mengatakan, pihaknya meminta dukungan dari berbagai kementerian dengan regulasinya untuk mempercepat kehadiran investor di kawasan industri Batang. Ia menganalogikan KIT Batang bagai bunga yang siap dihinggapi oleh lebah yang akan menghasilkan madu.
"Inilah analogi kawasan industri Batang yang kita persiapkan bunga-bunganya agar lebah berdatangan yang akhirnya melahirkan madu," katanya.
Rencananya, tujuh perusahaan global yang berkomitmen menanamkan modal di kawasan industri di Indonesia termasuk di Batang dengan nilai USS850 juta atau sekitar Rp11,9 triliun dan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang.
Ketujuh perusahaan tersebut merelokasi bisnisnya dari China, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan, satu dari tujuh pabrik sudah membangun di Subang, Jawa Barat.
Presiden Jokowi sempat mengungkapkan akan ada potensi relokasi pabrik-pabrik dari China sebanyak 119 perusahaan. Ia benar-benar mengaku senang dengan 7 pabrik sudah memastikan masuk Indonesia, dan 17 lagi sedang dalam proses antrean.
"Saya senang hari ini sudah ada yang masuk 7. Udah pasti ini yang 7. Kemudian ada 17 yang memiliki komitmen besar sudah masuk ke 60 persen hampir 100 persen," kata Jokowi saat meninjau kawasan industri terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sewa Kawasan Industri Batang Gratis 5 Tahun, Swasta Gimana?