Internasional

Janji Bakal Resign, Kenapa PM Singapura Batal Mundur?

tahir saleh, CNBC Indonesia
26 July 2020 08:03
PM Singapura
Foto: REUTERS/Aaron Favila/Pool

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong melalukan perombakan (reshuffle) kabinet yang sebagian besar tidak berubah pada Sabtu kemarin (25/7/2020). Reshuffle ini dilakukan menyusul kemenangan pemilihan umum pada awal Juli lalu.

Selain itu, dia juga menegaskan kemungkinan penundaan dirinya untuk mundur, karena pandemi coronavirus baru yang menyebabkan Negeri Singa ini mengalami resesi ekonomi. 

Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat, yang diharapkan menjadi penerus Lee di masa mendatang, tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan, seperti juga Menteri Senior Tharman Shanmugaratnam (Menteri Senior dan Menko Kebijakan Sosial) dan Teo Chee Hean (Menteri Senior dan Menko Keamanan Nasional).

"Kami berada dalam krisis satu generasi ... karena itu saya telah mempertahankan banyak rekan lama saya [sebagai menteri] yang semuanya berpartisipasi dalam perjuangan melawan Covid-19 ini," kata Lee, dilansir CNBC International, Minggu (26/7/2020).

Partai yang dipimpin Lee, Partai Aksi Rakyat (PAP) atau People's Action Party telah memerintah Singapura sejak kemerdekaan pada tahun 1965. Dalam Pemilu 10 Juli lalu, PAP merebut 83 dari 93 kursi di parlemen. Sedangkan oposisi utama, Partai Pekerja, berhasil merebut sisa 10 kursi.

Lee, kini 68 tahun, mengatakan ia mungkin harus menunda rencananya untuk menyerahkan jabatannya kepada seorang pengganti pada saat ia berusia 70 tahun karena adanya pandemi ini.

"Banyak yang akan tergantung pada bagaimana acara berlangsung dan yang bisa saya katakan adalah saya akan melihat ini [kondisi Covid-1]," kata Lee yang juga keturunan dari pendiri Singapura modern, Lee Kuan Yew, ini.

Dalam reshuffle ini, Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong, yang juga Co-Head Gugus Tugas Covid-19 Singapura, dipindahkan menjadi Menteri Pendidikan, sementara Menteri Pendidikan Ong Ye Kung dipindahkan menjadi Menteri Transportasi.

Alvin Tan yang baru terpilih, Kepala Kebijakan Publik untuk jejaring sosial LinkedIn dan mantan eksekutif senior Facebook, diberi jabatan sebagai menteri negara di Kementerian Perdagangan.

Dalam pemilihan umum 10 Juli, PAP mempertahankan mayoritas parlemen yang besar tetapi bagian suaranya merosot mendekati rekor terendah karena partai-partai oposisi membuat terobosan bersejarah.

Heng Swee Keat, yang dipilih oleh rekan-rekannya sebagai calon pemimpin partai pada tahun 2018 dan calon suksesor Lee, kini menghadapi ujian popularitas publiknya di tengah pandemi.

Dalam sebuah konferensi media, muncul pertanyaan apakah pemungutan suara telah mengubah rencana suksesi partai PAP, tapi Menteri Perdagangan Chan Chun Sing mengatakan tidak ada diskusi tentang masalah tersebut.

Singapura melaporkan 513 kasus virus corona baru pada Sabtu kemarin, tertinggi dalam hampir 2 bulan, hampir semua infeksi itu terjadi dari asrama pekerja migran di pusat wabah di negara-kota tersebut. Sebagian besar dari 49.888 kasus Singapura, berasal dari asrama-asrama itu, yang menampung lebih dari 300.000 pekerja Asia Selatan, dan telah dikarantina dengan ketat.

Dari sisi ekonomi, berdasarkan rilis pemerintah Singapura, secara kuartal ke kuartal (QoQ), ekonomi Negeri Singa berkontraksi 41,2%. Sementara secara tahunan (YoY), ekonomi minus 12,6%. Ini menjadi rekor angka kuartalan terburuk untuk PDB Negara Singa, bahkan sejak negara itu merdeka sejak 1965.

Pada kuartal I-2020 ekonomi Singapura mengalami kontraksi 0,3% secara YoY, secara sah dan meyakinkan sudah memenuhi definisi resesi yakni kontraksi pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.

Hal ini membuat negara itu memasuki resesi untuk pertama kalinya sejak 2009. Resesi sendiri biasanya diartikan sebagai kontraksi berturut-turut dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Singapura akan Adakan Pemilu Saat Pandemi Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular