'Monster' Baja Impor China Bangkit Lagi, RI Perlu Siap-Siap

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 July 2020 18:05
Pekerja pabrik baja Jerman Salzgitter AG berdiri di depan tungku di pabrik di Salzgitter, Jerman, 1 Maret 2018. REUTERS / Fabian Bimmer
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi baja China pada Juni 2002 mulai pulih dengan adanya peningkatan produksi. Kondisi ini memunculkan tanda tanya apakah 'monster' produk baja dari China akan kembali menyerbu pasar banyak negara tak kecuali Indonesia.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menanggapi soal potensi impor baja dari China yang mulai bangkit lagi. Ia bilang impor baja memang melonjak besar pada 2011-2012, tapi pada 2020 ini justru ada penurunan cukup besar. Pemicunya karena mulai efektifnya regulasi pengetatan impor baja oleh pemerintah hingga kondisi pandemi covid-19.

"Pada 2020 impor semakin menurun, apa ini upaya yang efektif saya berharap sebagai upaya yang efektif," kata Silmy kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/7).

Ia mengatakan saat ini memang tak mudah untuk melakukan impor baja ke dalam negeri. Namun, ia mengakui ada jenis baja tertentu yang impornya masih tinggi.

"Memang ada peningkatan impor yang karbon, secara total memang menurun," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS), mentatat periode Januari-April 2020 importasi produk besi dan baja mencapai 2,04 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 14,1% dibandingkan dengan tahun 2019 (y-o-y).

Adanya kekhawatiran terulangnya lonjakan impor baja dari China dikaitkan dengan kegiatan produksi produsen raksasa baja di China, catatan worldsteel produksi baja (crude steel) China pada Juni 2020 mencapai 91,6 juta metrik ton naik 4,5% dibandingkan Juni tahun lalu, padahal produksi produsen baja negara lain seperti India, Jepang, Korea Selatan justru sedang turun.

Beberapa negara lain yang mengalami penurunan produksi antara lain Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, hingga AS. Sedangkan negara yang mengekor China yang produksi bajanya naik hanya Ukraina naik 9% dan Turki naik 4,1%.

Secara global produksi baja dunia juga sedang turun. Pada Juni 2020 produksi baja 64 negara hanya 148,3 juta metrik ton, atau turun 7% (yoy). Sedangkan selama 6 bulan 2020 produksi baja juga turun sampai 6% hanya 873 juta ton.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! 'Monster' Baja Impor Bangkit Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular