
Ramai-Ramai Geruduk Kantor Anies, Pekerja Spa Cs Gigit Jari

Jakarta, CNBC Indonesia - Demo pekerja dan pengusaha spa, karaoke, dan lainnya Jakarta ke kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Selasa pagi (21/7) tak membuahkan hasil. Tuntutan mereka agar ada kepastian kapan hiburan malam dibuka di DKI Jakarta belum ada kepastian.
Kepala Disparekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia buka suara. Ia menyampaikan pesan seolah desakan para pengusaha hiburan malam Jakarta 'salah alamat' karena yang punya posisi menentukan justru tim gugus tugas covid-19 DKI Jakarta. Pihak Pemprov DKI Jakarta tentu tak keberatan bila sudah ada keputusan atau rekomendasi dari tim gugus tugas, terkait pembukaan tempat hiburan malam.
Ia mengakui selama ini tempat hiburan belum boleh beroperasi karena dikhawatirkan sulit menerapkan social distancing. Hingga kini protokol Covid-19 yang sudah disusun bagi bisnis hiburan malam masih berpotensi menjadi area penyebaran atau klaster baru covid-19.
"Kami sudah membuat protokol covid dengan seperti Asphija untuk beberapa tempat hiburan, namun memang secara penerapan social distancingnya belum kuat," jelas Cucu kepada CNBC Indonesia, Selasa malam (21/7).
Ia mengaku siap untuk membuka tempat hiburan malam. Namun dengan catatan ada izin dari Tim, Gugus Tugas Covid-19.
"Jadi gini, dari kami. Kami bukan yang berhak memberi sinyal bahwa ini boleh beroperasi atau tidak. Itu di tim gugus covid. Kami sarankan mereka juga berkoordinasi atau berkonsultasi untuk sama-sama merumuskan protokol covid yang aman. Kalau tim gugus covid nanti menyetujui dan merasa aman. Pasti kami juga, mereka untuk buka nggak ada masalah," katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani mengungkapkan hasil pertemuan dengan perwakilan dari pemprov (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta), juga Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik), Disparekraf (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan), kemarin.
Pertemuan itu membahas bagaimana nasib tempat hiburan malam ke depannya. Selama 4-5 bulan terakhir mereka harus tutup tanpa aktivitas semenjak berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Hana Suryani mengaku akan membawa aspirasi anggotanya ke tim gugus tugas Covid-19. Ia akan mendorong untuk bisa bertemu pada pekan ini dengan tim gugus tugas covid-19 yang kini sudah ada pergantian di tingkat pusat.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Karyawan Hiburan Malam: Nganggur, Menunggak Kontrakan!