
Sempat Ricuh, Sidang Korupsi PM Israel Netanyahu Dilanjutkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Persidangan korupsi yang melibatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilanjutkan pada hari Minggu (19/7/20). Sidang ini sempat ditunda selama dua bulan seiring dengan meningkatnya protes atas dugaan korupsi dan penanganan krisis coronavirus.
Dikutip dari Reuters, Netanyahu untuk kali pertama tidak menghadiri pengadilan terhadapnya, yang menurut juru bicara penuntutan akan menjadi diskusi teknis. Kendati begitu, kehadirannya memang tidak diperlukan pada sidang di Pengadilan Distrik Yerusalem.
Sebelumnya, ia muncul pada bulan Mei pada pembukaan persidangan untuk membantah tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Netanyahu, didakwa pada bulan November dalam kasus-kasus yang melibatkan hadiah dari rekanan miliarder dan karena diduga meminta pertolongan regulator untuk para taipan media dengan imbalan liputan yang menguntungkan.
Setelah meraih kesepakatan koalisi tiga bulan lalu dengan centris Benny Gantz, saingan utamanya dalam tiga pemilihan yang tidak meyakinkan sejak April 2019, Netanyahu mengambil langkah utama dalam memerintahkan pembatasan yang meratakan gelombang pertama infeksi virus korona Israel.
Tetapi setelah peningkatan tajam dalam kasus COVID-19, pengangguran yang tinggi dan peningkatan kembali virus corona dalam beberapa pekan terakhir, warga Israel turun ke jalan dalam demonstrasi hampir setiap hari melawannya, dengan kemarahan publik yang diperparah oleh tuduhan korupsi.
Pada hari Sabtu, polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstran di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem. Di Tel Aviv, pusat komersial Israel, ribuan orang berkumpul untuk meminta bantuan negara yang lebih baik untuk bisnis yang terluka dalam krisis kesehatan.
Tuduhan suap dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara dan / atau denda. Penipuan dan pelanggaran kepercayaan dijatuhi hukuman penjara hingga tiga tahun.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dituding Korupsi Triliunan, Netanyahu: Saya tidak Bersalah!
