
Mohon Maaf Nih, Wisatawan Asing Belum Bisa Masuk Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuarakan konsep travel bubble atau koridor perjalanan (travel corridor) terbatas bagi sesama negara dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat mendampingi Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 36 di Vietnam secara virtual, yang disiarkan langsung Sekretariat Kepresidenan, bulan lalu.
Namun, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar dalam press briefing, Jumat (17/7/2020), peraturan ini bukan ditujukan untuk semua orang, di mana hanya pejabat pemerintah dan bisnis penting saja yang bisa melakukannya.
"Berkaitan dengan ini, fokus bagi travel koridor pemerintah Indonesia adalah belum kepada para wisatawan tapi utamakan di awal disamping tentu kunjungan official dan diplomat adalah untuk esensial bisnis atau para pelaku bisnis, investor, yang memang memerlukan kunjungan secara fisik untuk bisa melaksanakan investasinya, operasionalisasi investasinya, atau kemudian melakukan perluasan dari langkah-langkah operasi di masing-masing bisnis," katanya.
"Jadi fokusnya kepada hal itu dan untuk memenuhi standar protokol kesehatan yang kuat, saat ini sudah dilakukan suatu pertukaran dalam kekuatan dari protocol process dari Indonesia dengan beberapa negara tertentu dan kami sedang melakukan finalisasi untuk hal-hal tadi dan mudah-mudahan kita bisa mulai melihat implementasi business essential travel corridor dalam hitungan 1-2 minggu ke depan. Pada gilirannya nanti tentu kami akan meng-update secara lebih spesifik dengan negara mana," lanjutnya
Sebelumnya pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri RI mengatakan bahwa travel corridor dianggap penting untuk percepatan pemulihan ekonomi di negara kawasan. Sekaligus, menunjukkan mentalitas ASEAN di kawasan maupun di mata dunia.
"ASEAN perlu mulai melakukan pengaturan ASEAN travel corridor secara hati-hati dan terukur dan bertahap," kata Retno.
"Presiden mengatakan hendaknya para pemimpin ASEAN menugaskan para menteri membahas ASEAN travel corridor ini," lanjutnya
Sebagai informasi, konsep travel bubble sebelumnya dipelopori oleh Selandia Baru dan Australia. Konsep ini mengatur perjalanan lintas negara yang berlaku hanya antara negara-negara yang menyepakatinya.
Koridor ini akan memudahkan lalu lintas penduduk untuk bepergian keluar masuk suatu negara yang sudah menyepakati perjanjian. Masyarakat pun tidak diwajibkan melakukan karantina mandiri setibanya di negara tujuan dengan adanya perjanjian ini.
(res/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI-Singapura Sepakat Traveler Coridor di Tengah Pandemi
