Gawat! Bantar Gebang Tempat Buang Sampah DKI Penuh di 2021

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
17 July 2020 15:52
Leonardo Dicaprio turut menyoroti sampah plastik yang berada di Bantar Gebang, Bekasi, Indonesia (Instagram @leonardodicaprio)
Foto: Leonardo Dicaprio turut menyoroti sampah plastik yang berada di Bantar Gebang, Bekasi, Indonesia (Instagram @leonardodicaprio)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan  Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi sudah penuh pada 2021. Untuk itu upaya pengendalian sampah di DKI Jakarta terutama berbahan plastik harus lebih efektif.

Ia menjelaskan sampah yang mendominasi di antaranya dari plastik dengan jumlah mencapai 14% dari sampah yang ada.

"Jakarta ini sampahnya sudah melebihi tidak kurang 8.700 ton per hari. Sampah yang dihasilkan dibuang di Bantar Gebang sampai 2021 dinyatakan sudah penuh dan harus diambil langkah-langkah," Kata Riza saat Kampanye Pasar Tradisional Bebas Covid-19 di Pasar Tebet Barat, Jumat (17/6/20).

Salah satu opsi yang bisa diambil adalah dengan mengirim sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ( TPST) Nambo, Klapanunggal. Namun, perlu ada kerja sama antara dua Pemda dengan lebih intensif lagi.

Opsi lain adalah meminimalisir penggunaan kantung plastik. Pemprov DKI mengeluarkan Pergub Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan mulai Juli ini.

Sejumlah tempat diatur dalam aturan ini, yakni toko swalayan, pedagang atau pemilik toko pusat perbelanjaan dan pasar. Kemudian pengelola pusat perbelanjaan atau pasar. Mereka diminta untuk tidak menyediakan kantung plastik bagi pembeli. Dari sisi pembeli, mereka diminta untuk menyediakan kantung belanjanya sendiri.

Di dalam Pergub ini diatur sejumlah sanksi dari denda jutaan rupiah hingga pencabutan izin usaha bagi yang melanggar.

Salah satu pedagang di Pasar Tebet Barat mengaku sudah menerapkan aturan ini sejak dua minggu terakhir. Di bawah perusahaan pelat merah Perumda Pasar Jaya, aturan ini dinilai lebih bisa dikontrol.

"Mereka kebanyakan yang pulang kerja belum bawa, mereka mampir disini ternyata kantong disini nggak ada. Tapi kalau Ibu-Ibu yang niat belanja, mereka sudah punya kantong belanja sendiri," jelas Ega Amelia.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selain Corona, Luhut Juga Urus Sungai Paling Kotor di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular