Bu Khofifah, Kasus Aktif Covid-19 di Jatim 2 Kali Lipat DKI

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
06 July 2020 17:03
Khofifah Indar Parawansa. (Muhammad Ridho/detikcom).
Foto: Khofifah Indar Parawansa (Muhammad Ridho/detikcom).

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus penyakit Covid-19 di Jawa Timur terus bertambah signifikan, di kala DKI Jakarta berhasil menekan penularan dan pasien sembuh bertambah banyak. Hal ini menyebabkan kasus aktif Covid-19 di Jatim dua kali lipat lebih banyak daripada DKI Jakarta.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus aktif Covid-19 di Jatim menembus 8.272 pasien pada Senin (6/7/2020). Sementara itu, kasus di DKI Jakarta pada hari yang sama sebanyak 3.982 pasien.

Kasus aktif merupakan pengurangan antara total kasus Covid-19 dikurangi dengan pasien sembuh dan kasus kematian. Total kasus Covid-19 di Jatim pada hari ini mencapai 14.321 orang dengan pasien sembuh 4.996 orang dan kasus kematian 1.053 orang.

Adapun DKI Jakarta mencatatkan total kasus positif 12.667 orang, pasien sembuh 8.036 orang dan 649 kasus kematian. DKI Jakarta merupakan provinsi dengan kasus aktif terbanyak kedua di Indonesia.

Sebelumnya, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, memakai masker menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah penularan. Efektivitas memakai masker dengan baik dan benar dapat menekan peluang penularan lebih dari 50 persen. Mengutip dari sebuah penelitian, setiap individu diwajibkan untuk memakai masker selama masa pandemi.

Penggunaan masker dengan tepat perlu memperhatikan beberapa hal. Ia mengatakan, sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, minimal 20 detik atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol.

"Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung, dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker," kata dokter Reisa pada konferensi pers melalui ruang digital, Minggu (5/7/2020).

Lalu, hindari menyentuh masker saat digunakan. "Bila tersentuh, segera cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, minimal 20 detik atau menggunakan cairan pembersih tangan," ujarnya.

Makser kain dapat dipakai maskimal hanya empat jam dan harus diganti dengan masker baru dan bersih apabila masker yang dipakai basah atau lembab.

Dokter Reisa menyarankan masyarakat untuk membawa beberapa masker selama beraktivitas. Ia mengatakan, untuk membuka masker, lepaskan dari belakang perlahan-lahan, dengan hanya menyentuh bagian talinya, menjauhi wajah dan pakaian.

"Jangan sentuh bagian depan masker. Untuk masker satu kali pakai, segera buang di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, masukkan ke dalam kantong kertas atau kantong kain, atau menggunakan kantong plastik. Pisahkan dari barang bawaan yang lain. Sesampai di rumah, segera cuci dengan deterjen," pesannya.

Pemakaian masker hanya efektif apabila individu menerapkan protokol kesehatan lain, seperti disiplin tetap jaga jarak aman antara satu dan dua meter, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular