
Bisnis Maskapai Jungkir Balik, Ini Insentif yang Dibutuhkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis penerbangan menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19. Banyak negara-negara di dunia menyelamatkan maskapai penerbangan nasionalnya.
Bagaimana dengan Indonesia?
Pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati buka suara mengenai hal ini. Menurutnya, pemerintah memang harus turun tangan membantu keberlangsungan bisnis maskapai nasional.
Dia menyebut, perlu sejumlah insentif yang dikucurkan pemerintah untuk menyelamatkan industri penerbangan dalam negeri. Sederet pajak-pajak yang selama ini jadi beban maskapai, menurutnya harus segera direlaksasi.
"Relaksasi pajak-pajak, seperti PPh 21 atau insentif-insentif pajak impor sparepart itu gede dan memberatkan maskapai," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/7/20).
Menurutnya, relaksasi ini jangan sekadar diberikan dalam jangka pendek. Pasalnya, bisnis maskapai butuh waktu panjang untuk recovery mengingat kondisi penerbangan yang turun drastis, baik dari sisi demand maupun frekuensi terbang.
"Sifatnya yang long term agar maskapai jelas memproyeksikan pos-pos biaya ke depannya," kata Arista.
Selain itu, pemerintah juga bisa berkolaborasi melibatkan maskapai untuk mendongkrak promosi pariwisata. Sebagaimana diketahui, sektor pariwisata juga ikut lesu akibat pandemi Covid-19.
"Misalnya bila ngangkut 1 penumpang ke destinasi Lombok, Labuan Bajo, Toba, dan lainnya, penumpang dikasih uang insentif Rp 100 ribu per pax dari dana anggaran Covid-19, atau dari Kemenparekraf, jadi saling menolong antara maskapai dan Kemenparekraf," katanya.
Adapun mengenai pinjaman lunak, menurutnya skema tersebut tak terlalu ideal. Namun, jika memang tak ada jalan lain, maka itu adalah pilihan terakhir yang bisa diambil.
"Ya namanya juga pinjaman, harus dibayar juga. Semua maskapai di Indonesia keuangannya sudah nggak sehat, jadi utang menggunung. Kalau terpaksa, ya boleh opsi terakhir," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-Diam 'Kiamat' Kursi Pesawat Ancam Maskapai Penerbangan!