Tiba-Tiba Honda Cs Tarik Ribuan Mobil, Ada Persoalan Serius!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 July 2020 19:32
Brio generasi terbaru ini mengalami ubahan dari sektor eksterior dan interior terutama pada desain belakang yang tidak lagi menggunakan kaca besar, tetapi dibuat seperti mobil pada umumnya.Honda Brio RS manual dibanderol Rp 176 juta, sedangkan yang transmisi otomatik dipatok Rp 191 juta. Mesin yang digunakan mobil Honda Brio bertipe 1.2L i-VTEC. Dari mesin ini, Honda Brio bisa menghasilkan tenaga sebesar 90 Ps pada 6.000 rpm, sedangkan torsi puncaknya sebesar 110 Nm pada 4.800 rpm. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Honda Brio RS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pabrikan mobil di tahun 2020 ini tercatat sudah bergantian melakukan recall atau penarikan kembali untuk perbaikan sampai ratusan ribu mobil.

Teranyar, PT Honda Prospect Motor mengumumkan untuk recall terhadap 85.025 unit dari 9 model  Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda BR-V, Honda HR-V, Honda CR-V, Honda City, Honda Civic dan Honda Accord dengan tahun model antara 2017 hingga 2019.

Beberapa waktu sebelumnya PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang sudah melakukan langkah serupa. Jumlahnya mencapai 139.111 unit untuk Mitsubishi Expander.

Kedua kasus recall itu memiliki persoalan yang sama yaitu fuel pump. Kesalahan ini berpotensi membuat mobil tidak dapat dinyalakan atau berhenti beroperasi secara tiba-tiba saat dikendarai. Jika ini dibiarkan maka berpotensi membahayakan konsumen.

"Kalau dalam kasus tadi fuel pump mati. Kalau bisa bahayakan? Bisa. Lagi kencang misalnya tiba-tiba mati, pengemudi panik. Kalau yang terjadi seorang perempuan dan mesin mati di toll highway, kaget dia, nggak tahu mau netralin caranya gimana, nggak kepikir. Karena ekspektasi nggak ada gitu," kata Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/7).

Namun, jika pengemudi bisa mengambil kendali setir, dia tidak panik dengan kondisi yang ada, maka bisa jadi kondisinya bisa terkendali, dan selamat dari hal-hal yang tak diinginkan.

"Kalo nggak panik, bisa dia kontrol. Masih memungkinkan. Katakan mesin mati pengemudi paham dia netralin, Dalam kondisi rem, semua berat, mesin mati dia bisa arahkan kendaraan ke spot yang aman. Jadi saya katakan masih memungkinkan bahayakan, mungkin tidak mungkin iya," jelas Jusri.

Persoalan recall ini harus jadi perhatian regulator, pemerintah tidak boleh diam. Di sisi lain, produsen pun sudah berinisiatif mengambil tanggung jawab untuk melakukan tanggung jawab dengan melakukan recall.

"Begitu dapat sesuatu, langsung bikin keputusan yang bikin efek jera. Kalau ada temuan, komplain yang membahayakan, berikan sanksi. Jangan pakai pengecualian. mulai sanksi-sanksi pinalti hingga sanksi stop produksi sampai kasus kelar. Hingga yang paling maksimal nggak boleh jualan. Ditutup di Indonesia karena bahayakan," papar Jusri.

"Beda dengan luar, ada standar DOT (Department of Transportation), NHTSA (The National Highway Traffic Safety Administration) di Amerika Serikat. Itu sangat ketat, bahkan gara-gara shockbreaker aja sebuah, mobil bisa tidak boleh masuk atau ditutup sebelum lakukan recall. Takut itu kan. Bayangkan nggak boleh jual di situ," lanjutnya.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika belum mau merespon pertanyaan CNBC Indonesia terkait kasus recall khususnya yang menyangkut fuel pump.

Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara menegaskan tak ada yang khusus dari recall yang dilakukan para APM kala pandemi covid-19. Ia mengatakan kampanye recall merupakan tanggung jawab produsen/APM untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pelanggannya. "Bukan tren, ini bagian dari tanggung jawab saja, terhadap hal yang berpotensi masalah," kata Kukuh kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/7).

Ia mengatakan memang di masyarakat ada anggapan saat sebuah model atau merek mobil kena recall maka dianggap buruk. "Dari dulu memang dianggap negatif, image kalau recall jelek, seolah memalukan, padahal ini tanggung jawab," katanya.

Sementara itu, Service & Parts Asst. General Manager - PT. Honda Prospect Motor Denny MT menegaskan Kampanye recall merupakan bagian dari upaya Honda untuk selalu memastikan kendaraan konsumen berada pada standar keselamatan dan kualitas yang tertinggi, dan dilakukan tanpa memungut biaya apapun.

"Mengingat pentingnya program ini, kami menghimbau dan mengingatkan kembali kepada konsumen yang kendaraannya teridentifikasi untuk segera membawa mobilnya ke bengkel resmi Honda untuk proses pemeriksaan dan penggantian komponen," katanya dalam pernyataannya, Rabu (15/7).

Sedangkan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menjelaskan soal komponen Fuel Pump/ Pompa Bahan Bakar Berdasarkan investigasi yang dilakukan, ditemukan fenomena bahwa Fuel Pump di dalam tangki dapat berhenti beroperasi, yang berpotensi mengakibatkan mesin tidak dapat dinyalakan atau berhenti bekerja.

"Kemungkinan penyebabnya adalah impeller memuai dan berubah bentuk, kemudian bergesekan dengan bagian di sekitarnya, sehingga impeller tersebut berhenti berputar," jelas Presiden Direktur MMKSI Naoya Nakamura.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrikan Mobil Telah Recall Ratusan Ribu Mobil di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular