Bukan Cuma Mobil, Pabrik Motor di RI Juga Kena 'Kiamat' Chip

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri sepeda motor masih dibayangi oleh krisis chip semikonduktor, salah satunya terjadi di Honda. Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya mengungkapkan bahwa ada beberapa jenis motor yang ikut terkena dampak hingga kini.
"Khususnya di tipe matic, beberapa tipe plus minus, perlu menunggu satu bulan. Di entry level sampai mid level, sementara high end dan premium ngga terkena," katanya dalam Silaturahmi Virtual AHM, Senin (25/4/22).
Adapun chip semikonduktor ini dibutuhkan untuk bagian speedometer. Namun, Thomas menilai bahwa kondisi kekurangan komponen chip semikonduktor ini bukan hanya terjadi pada sepeda motor, melainkan industry lainnya, termasuk elektronik.
Pilihan Redaksi |
"Kami mohon maaf, kami lakukan berbagai upaya untuk recovery setelah lebaran. Mudah-mudahan Juni, Juli bisa recovery dengan beberapa aktivitas agar kami bisa miliki, yang menunggu satu dua bulan ini bisa memiliki motornya," sebut Thomas.
Sebagian konsumen memang harus menunggu motornya segera tiba. Di sisi lain, permintaan juga terus meningkat. Executive Vice Presiden Direktur PT Astra Honda Motor Johannes Loman menilai ada beberapa factor yang menjadi pendorong, mulai dari industri-industri yang mulai hidup, artinya yang tadinya terdampak pandemic sekarang mulai bergerak sehingga memberikan multiplier effect yang besar.
Kemudian pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya harga komoditi. Selain panen hasil bumi, yakni seperti komoditas CPO dan batu bara, komoditi lain seperti coklat, karet hingga kopi juga turut mendukung.
"Saya masih optimistis proyeksi AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia), terjual tahun ini sekitar 5,1-5,4 juta. Menurut saya 5,4 juta unit bisa jadi patokan, bahkan bisa lebih kalau pasokan komponen-komponen bisa berjalan lancar dan logistik yang terjadi saat ini," sebut Johannes Loman.
[Gambas:Video CNBC]
All New Honda HR-V Rilis Harga Rp 1/2 M, Ini Penampakannya!
(hoi/hoi)