Terbaru! Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Tak Tumbuh Tahun Ini

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 July 2020 10:26
Burhan Menjaga toko di pasar Jatinegara Jakarta Timur, Rabu 8/7. Sejumlah toko di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur,  mengaku kehilangan banyak pembeli karena tidak ada kepastian kapan sekolah kembali dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona. Burhan 48 tahun seorang pemilik toko baju seragam sekolah mengeluhkan turunnya hasil dagang.
Foto: Penjualan Seragam Sekolah (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia merilis proyeksi terbaru mengenai prospek perekonomian Indonesia. Pada 2020, lembaga yang berkantor pusat di Washington DC (Amerika Serikat) itu memperkirakan ekonomi Indonesia tidak tumbuh alias 0%.

Hari ini, Bank Dunia merilis laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juli 2020. Laporan itu diberi judul The Long Road to Recovery atau jalan jalan menuju pemulihan.

Untuk 2020, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia stagnan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun pada 2021, Indonesia diproyeksi bisa membukukan pertumbuhan ekonomi 4,8% dan meningkat menjadi 6% pada 2022.

wbBank Dunia

"Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dan upaya penanganannya menyebabkan resesi ekonomi global terdalam selama hampir delapan dekade terakhir. Di Indonesia, pemerintah memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat mulai pertengahan Maret, menyebabkan perusahaan dan pertokoan tidak bisa beroperasi. Pertumbuhan ekonomi melambat dari 5% pada 2019 menjadi 3% pada kuartal I-2020," sebut laporan Bank Dunia.

Penanganan pandemi virus corona melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan konsumsi rumah tangga ambles. Investasi pun melambat signifikan akibat kelesuan permintaan dan ketidakpastian harga komoditas. Hampir seluruh sektor usaha mengalami tekanan, mulai dari transportasi, manufaktur, jasa, sampai hotel dan restoran.

Dampak ekonomi dari pandemi virus corona kemudian menyebar ke aspek sosial. Jika tidak ada langkah antisipasi, Bank Dunia memperkirakan angka kemiskinan akan bertambah 2 poin persentase.

"Mata pencarian masyarakat terdampak sangat parah akibat pandemi, pekerja di hampir seluruh sektor usaha merakan dampaknya. Pekerja di sektor transportasi dan konstruksi paling banyak melaporkan penurunan pendapatan," tulis laporan Bank Dunia.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Dunia: Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,4% di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular