Ini Dia 5 Provinsi dengan Penduduk Miskin Terbanyak

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 July 2020 17:39
Senyum dan Harapan Para Bocah di Kampung Pemulung. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Senyum dan Harapan Para Bocah di Kampung Pemulung. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka penduduk miskin mungkin bertambah 1,63 juta orang terhadap September 2019. Provinsi Jawa Timur tercatat memiliki penduduk miskin terbesar dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan peningkatan jumlah penduduk miskin yang tercatat pada Maret 2020, peningkatan terjadi karena adanya dampak tekanan ekonomi akibat pandemi covid-19.

Karena pandemi, terjadi perubahan perilaku dan aktivitas ekonomi, serta pendapatan dari semua lapisan masyarakat menurun.

"Pandemi COVID-19 ini menghantam seluruh lapisan masyarakat dan dampaknya terasa lebih dalam ke masyarakat lapisan bawah," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (15/7/2020).

Dia menjelaskan dari sisi jumlah sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa sebanyak 14,05 juta orang. Sedangkan penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan sebanyak 969,64 ribu orang.

"Penduduk miskin di Pulau Sumatera 5,84 juta, Bali dan Nusa Tenggara 2,03 juta, Sulawesi 2 juta, Maluku dan Papua 1,52 juta. Dengan demikian total penduduk miskin pada Maret 2020 berjumlah 26,42 juta," tuturnya.

Adapun garis kemiskinan pada Maret 2020 adalah sebesar Rp 454,65 ribu per kapita per bulan, naik sebesar 3,2% jika dibandingkan dengan September 2019.

Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Sementara penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

Kemudian, secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2020 sebesar Rp 2,12 juta per bulan, naik sebesar 5,01% dibandingkan dengan September 2019 yang sebesar Rp 2,02 juta.

Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin saja. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Pada periode September 2019-Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan.

Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2020 sebesar 1,61, naik dibandingkan September 2019 yang sebesar 1,50. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami peningkatan dari 0,36 menjadi 0,38.

Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan
memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.

Berikut jumlah dan persentase penduduk miskin terbanyak menurut provinsi pada periode September 2019-Maret 2020

1. Jawa Timur 4,42 juta jiwa (11,09%)
2. Jawa Tengah 3,98 juta jiwa (11,41%)
3. Jawa Barat 3,92 juta jiwa (7,9%)
4. Sumatera Utara 1,28 juta jiwa (8,75%)
5. Nusa Tenggara Timur/NTT 1,15 juta jiwa (20,90%).

Sementara itu, berikut lima provinsi dengan jumlah dan persentase penduduk miskin terendah:

1. Kalimantan Utara/Kaltara 51.790 jiwa (6,8%)
2. Kepulauan Bangka Belitung 68.390 jiwa (4,53%)
3. Maluku Utara 86.370 jiwa (6,78%)
4. Kepulauan Riau 131.970 jiwa (5,92%)
5. Kalimantan Tengah 132.940 (4,82%).


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Covid-19 Tambah Jutaan Penduduk Miskin RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular