
Pelit Bicara Kalung Anti Corona, Mentan: Nanti di-Bully Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kembali buka suara perihal kalung antivirus corona racikan Kementerian Pertanian. Namun, berbeda dengan kesempatan-kesempatan yang lalu, tidak banyak yang Ia sampaikan saat membuka Musyawarah Pembangunan Pertanian Nasional 2020, Senin (13/7/2020).
"Saya nggak mau singung apa yang saya pakai, nanti di-bully lagi ramai-ramai," ujar SYL, sebutan akrab Syahrul Yasin Limpo.
Dalam kesempatan itu, SYL mengaku tidak menyesal telah memaparkan produk yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan.
"Padahal sepanjang itu pencegahan boleh saja karena negara lain juga (menerapkan)," kata SYL.
Kalung antivirus corona itu menjadi bahan utama perbincangan publik pekan lalu. Kalung tersebut diklaim sebagai antivirus berbasis eucalyptus yang dikemas dalam bentuk kalung, inhealer hingga pin pakaian.
Penemuan tersebut disimpulkan melalui uji molecular docking dan uji in vitro di Laboratorium Balitbangtan. Laboratorium tempat penelitian eucalyptus telah mengantongi sertifikat level keselamatan biologi atau biosavety level 3 (BSL 3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner. Virologi
Kementan pun sudah melakukan penelitan sejak 10 tahun lalu dan tak asing dalam menguji golongan virus corona seperti influenza, beta corona dan gamma corona.
"Setelah kita uji ternyata Eucalyptus sp. yang kita uji bisa membunuh 80-100 persen virus mulai dari avian influenza hingga virus corona. Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya lebih bagus" ujar Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry.
Namun, kritik keras sempat dilayangkan oleh sejumlah anggota DPR. Para legislator silih berganti mempertanyakan produk tersebut kepada SYL.
Mindo Sianipar dari fraksi PDIP misalnya, mengaku tak begitu yakin bahwa khasiat kalung tersebut benar-benar manjur. Jika sudah begitu, dia mengingatkan risiko bullying yang akan terjadi.
"Bapak nanti buat statement nanti di-bully, seperti halnya sekarang bapak mendapatkan informasi dari staf bapak kalung antivirus. Secara teknologi, saya nggak yakin itu ak, teknologi antivirusnya itu," ujar Mindo.
"Jadi kalau bapak memakai itu sekarang, mohon televisi itu jangan di-shoot itu. Nanti masyarakat jadi berlomba-lomba memakai itu karena menterinya memakai itu. Padahal belum tahu kita ini. Jadi jangan dululah memakai itu ya. Maaf ini teman-teman dari Balitbangtan harus lebih selektiflah menyampaikan itu," lanjutnya.
Hal senada disampaikan legislator lain, Suhardi Duka dari fraksi Demokrat. Dia menegaskan, menghargai niat baik Kementan. Hanya saja, terkait hal ini dia mengingatkan tupoksi Kementan yang seharusnya tidak fokus urus kesehatan.
"Ini sama halnya saya kira kalau obat-obatan harus masuk dalam uji klinis, farmasi dan sebagainya, saya kira adalah tupoksi Kemenkes. Kalau Kemenkes yang mengungkapkan bahwa ini bernilai obat saya kira nilai percayanya sangat tinggi," kata Suhardi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mentan Curhat Soal Polemik Pupuk: Kementan Terus Disalahkan!
