
Kasus Corona RI Susul China Rasanya Tak Butuh Waktu Lama...

Apa yang membuat kasus corona di Indonesia mengalami lonjakan signifikan? Setidaknya ada dua penyebab.
Satu, tes corona yang semakin luas membuat kasus yang semula tidak terekspos menjadi muncul ke permukaan. Saat ini jumlah tes corona di Indonesia sudah dilakukan terhadap 1.038.988 spesimen. Ini menjadi yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN-6.
Dua, masyarakat Indonesia memang tidak disiplin dalam menjaga jarak. Padahal menjaga jarak adalah salah satu kunci untuk mempersempit ruang gerak penyebaran virus corona, selain rajin memakai masker dan mencuci tangan.
Untuk melihat kepatuhan masyarakat dalam menjaga jarak, indikator yang bisa dirujuk adalah Social Distancing Index yang disusun oleh Citi. Semakin menjauhi nol berarti masyarakat di suatu negara kian berjarak, taat social distancing. Sebaliknya jika semakin dekat dengan nol maka masyarakat semakin dekat dan erat, sesuatu yang bisa meningkatkan risiko penyebaran virus corona.
Pada 3 Juli, skor Social Disctancing Index Indonesia ada di -20 sementara sepekan sebelumnya adalah -22. Angkanya semakin dekat dengan nol, berarti warga 62 semakin ikrib.
Pada akhirnya, penyebaran virus corona bergantung kepada masyarakat. Segiat apa pun pemerintah berusaha, tetapi kalau warga tidak mematuhi protokol kesehatan ya sama saja bohong.
Oleh karena itu, kunci untuk meredam pagebluk virus corona ada di diri kita masing-masing. Sejauh mana kita taat dalam memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak akan sanat menentukan tingkat penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji)[Gambas:Video CNBC]