'Nikah Massal' Vokasi-Industri, Ini Kata Bos Kopi Kenangan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
09 July 2020 18:10
CEO & CO-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata
Foto: CEO & CO-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata menyebut sangat disayangkan jika lulusan vokasi yang mengenyam pendidikan selama 2-3 tahun namun tidak ada kelas khusus untuk mempelajari satu hal khusus.

Hal ini diungkapkannya dalam Webinar CNBC Indonesia "Lulusan Vokasi Menjawab Tantangan Ekonomi Nasional" di Jakarta, Kamis (9/7/2020).

"Karena itu akan membuat mereka ketika lulus menjadi siap kerja. Misalnya ada tambahan kelas tentang kopi. Sehingga kalau ada "pernikahan" antara vokasi dengan Kementerian dan Kebudayaan dengan pelaku usaha, ini akan lebih baik, tenaga kerja juga akan lebih baik ke depannya," ujarnya.

Dia juga mengatakan bagaimana kurangnya tenaga kerja jebolan IT, yang salah satu fokusnya misalnya pada coding. Hal ini sangat berguna untuk era saat ini, dimana semuanya sudah berbasis program aplikasi.

"Kurang sekali lulusan yang mengerti coding, program aplikasi dan sebagainya. Dibutuhkan lulusan yang bisa menghadapi era 4.0," tegasnya.

Tahun-tahun berikutnya, dia mengatakan  Kopi Kenangan akan membuka hingga 1.000 gerai di berbagai lokasi. Tak hanya di Indonesia, bahkan Kopi Kenangan berencana untuk melebarkan sayap hingga ke Vietnam, India bahkan China.

"Ada kira-kira 10 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan, ini belum menghitung engineering. Ini bagus sekali untuk kesempatan teman-teman lulusan vokasi, tak hanya bisa bekerja di dalam negeri, namun bisa ke luar negeri tapi yang mempunyai skill," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular