
Waduh! Trump Bakal 'Usir' Mahasiswa Asing dari AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan peraturan baru minggu ini. Bahkan, administrasi sang presiden bakal memulangkan semua mahasiswa asing, jika institusi tempat mereka mengajar menyelenggarakan kelas secara online di tengah pandemi Covid-19.
Ini menyebabkan kepanikan di kalangan mahasiswa asing. Bahkan dua universitas elit di negeri tersebut yakni Harvard dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) menggugat untuk menghentikan aturan Trump.
Kejadian ini bermula saat Imigrasi AS (ICE) mengeluarkan pernyataan pada awal pekan ini, bahwa mereka tak akan mengizinkan pemegang visa pelajar tertentu untuk berada di negara tersebut. Terutama, jika pembelajaran berlaku secara daring.
Siswa yang terdaftar dalam program online, harus pindah ke institusi yang melaksanakan metode pendidikan secara langsung. Atau, AS akan meminta mereka meninggalkan negara tersebut dan mungkin akan melakukan deportasi.
Aturan ini mengundang masalah di AS karena ada lebih dari satu juta siswa asing di perguruan tinggi dan universitas AS. Bahkan banyak sekolah bergantung pada pendapatan siswa asing, yang biasanya sudah membayar uang pendidikan secara penuh.
Peraturan ini berpotensi 'mengusir' siswa yang memegang visa F-1 dan M-1 di AS. Beberapa sekolah mengakui akan berusaha mematuhi pedoman baru tersebut sehingga siswa asing tetap tinggal di AS.
Meski demikian, Harvard dan MIT mengajukan tuntutan ke pengadilan federal pada Rabu (8/7/2020). Mereka meminta hakim memblokir dan membatalkan aturan itu.
Harvard dan MIT memang sudah memindahkan sebagian besar kelas 2020 mereka ke online. Mereka juga berargumen, cara ini sudah dilakukan hampir semua universitas di AS.
Sementara itu ICE tidak menjelaskan alasan perubahan. Namun hal ini, ditulis Reuters, sejalan dengan dorongan kebijakan Trump yang ingin membuka kembali sekolah-sekolah di musim gugur, untuk mendukung bisnis dan pendukung konservatifnya meski angka kasus Covid-19 terus naik di negeri itu.
Dalam pertemuan di Gedung Putih, Trump bahkan mengkritik Harvard dan menyebut pendidikan secara online adalah hal konyol. "Cari jalan keluar yang mudah," katanya.
Kelom[pok penentang Trump mengatakan kebijakan ini adalah agenda pembatasan imigrasi yang selama ini dilakukan sang Presiden. Termasuk menutup akses perjalanan perbatasan Kanada dan Meskiko serta penangguhan visa kerja warga negara asing.
Wakil Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Ken Cuccinelli bahkan berujar keras soal mahasiswa asing. "Tidak ada alasan bagi seorang yang memegang visa pelajar untuk hadir di negara ini, jika kampus tidak mengadakan kelas langsung," katanya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh
