
Alert! WNI di New York Diminta Waspada, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Terkait dengan terjadinya penembakan massal di kota New York, Amerika Serikat pada akhir pekan lalu, Konsulat Jenderal RI (KJRI) New York menghimbau kepada seluruh WNI untuk selalu waspada.
"Sehubungan dengan perkembangan situasi keamanan yang kurang kondusif, yang ditandai beberapa tindak kekerasan bersenjata yang merenggut korban jiwa, KJRI menghimbau seluruh WNI yang berdomisili di wilayah New York untuk selalu bersikap waspada dan hati-hati," tulis KJRI New York dalam postingan akun Instagram @indonesianconsulate_ny.
Selain itu, KJRI New York juga menyampaikan WNI untuk "sedapat mungkin menghindari tempat-tempat yang dinilai rawan" dan juga "memantau kondisi keamanan melalui media ataupun informasi dari otoritas keamanan setempat."
Selama perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July pada pekan lalu, sebanyak 64 orang menjadi korban penembakan massal di kota New York, dengan 10 orang tewas di tempat.
Kota New York untuk pertama kalinya melampaui 400 kasus penembakan di paruh pertama tahun ini sejak 2016, dengan 528 kasus pada akhir bulan lalu, dan 205 kasus penembakan pada Juni adalah yang tertinggi untuk bulan itu sejak tahun 1996.
Gelombang kekerasan senjata api mengguncang banyak kota di Amerika Serikat, dengan beberapa orang mengemukakan kekhawatiran bahwa insiden ini bertambah akibat pandemi dan gerakan protes kepada kepolisian yang dipicu oleh pembunuhan George Floyd.
"Ini adalah sesuatu yang harus kita gandakan," kata Walikota Bill de Blasio pada jumpa pers Senin (6/7/2020), dikutip dari The New York Times.
Selain kota New York, kota-kota lain juga memiliki lonjakan serupa dalam kasus penembakan, terutama Chicago, dimana laju pembunuhan saat ini diperkirakan mendekati 778 kasus yang tercatat pada 2016, dan menjadi jumlah tertinggi dalam sekitar 20 tahun.
Kota Chicago memiliki 336 kasus pembunuhan pada 2 Juli. Sedangkan New York, dengan hampir tiga kali populasi, memiliki 181 kasus pada akhir Juni, dibandingkan dengan 147 pada waktu yang sama tahun lalu, tetapi jauh dari total pembunuhan yang melebihi 2.000 kasus pada tahun 1990 dan 1991.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning! WNI di New York AS Diminta Waspada, Ada Apa Ya?
