Jika AS-China Tempur (Amit-amit), Siapa Unggul?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 July 2020 14:18
Kapal Perang Amerika di Laut China Timur
Foto: Kapal Perang Amerika di Laut China Timur (Twitter @USNavy)

Friksi di LCS juga menarik 'raksasa' lainya yaitu Amerika Serikat (AS). Negeri Adidaya yang memposisikan dirinya sebagai polisi dunia berkepentingan untuk meredam pengaruh China di Asia Tenggara.

AS sudah menyiagakan pesawat bomber B-52H dan dua kapal induk Nimitz dan USS Ronald Reagan ke LCS. Sedangkan China bersiap dengan senjata anti pesawat terbang seperti rudal DF-21D dan DF-26.

"AS sengaja mengirimkan dan mengerahkan militer untuk latihan skala besar di LCS, dan memamerkan 'ototnya'. Mereka memiliki tujuan tersembunyi. AS menciptakan perpecahan di antara negara-negara di kawasan ini dan membuat militerisasi LCS," tegas Zhao Lijian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti diberitakan South China Morning Post.

Gesekan AS-China di LCS sejauh ini baru sebatas perang kata-kata dan retorika. Namun apabila terus tereskalasi, bukan tidak mungkin bisa agresi militer bisa meletus. Perang...

Andai konflk bersenjata alias perang betul-betul terjadi di LCS (amit-amit), sebenarnya kekuatan militer AS dan China hampir setara. Mengutip Global Fire Power, AS memiliki kekuatan militer terbesar di dunia dengan Power Index (PwrIndx) 0,0606. Sementara China berada di peringkat ketiga dengan PwrIndx 0,0691.

Mari kita kuliti kekuatan militer Negeri Paman Sam. Saat ini jumlah anggota militer AS diperkirakan 2,26 juta orang atau 0,7% dari total populasi. Jumlah tentara aktif adalah 1,4 juta orang sementara pasukan cadangan ada 860.000 orang.

Di matra darat, AS memiliki tank sebanyak 6.289 unit. Kemudian kendaraan tempur (ranpur) berjumlah 39.253 unit, self-propelled artillery 1.465 unit, towered artillery 2.740 unit, dan peluncur roket 1.366 unit.

Lalu di matra udara, AS menguasai 2.085 unit jet tempur. Ditambah dengan 5.768 unit helikopter dan 967 unit helikopter tempur.Kemudian di matra laut, AS memiliki 20 unit kapal induk pengangkut pesawat, 91 unit kapal penyerbu, 19 corvette, 66 unit kapal selam, 13 unit kapal patroli, dan 11 unit kapal ranjau.

Bagaimana dengan China? Dari sisi jumlah personel, China sedikit lebih banyak ketimbang AS dengan 2,69 juta orang. Terdiri dari 2,18 juta tentara aktif dan 510.000 orang pasukan cadangan.

Namun dalam hal perlengkapan, AS sedikit unggul. Angkatan darat Negeri Tirai Bambu memiliki 3.500 tank, 33.000 ranpur, 3.800 self-propelled artillery, 3.600 towered artillery, dan 2.650 pelontar roket.

Sementara angkatan udara China dibekali dengan 3.210 jet tempur, 911 helikopter, dan 281 helikopter tempur. Sedangkan angkatan laut China memiliki 2 kapal induk pengangkut pesawat, 36 unit kapal penyerbu, 50 corvette, 74 unit kapal selam, 220 unit kapal patroli, dan 29 unit kapal ranjau.

Selain dari sisi personel dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), keunggulan AS juga dibantu oleh faktor lain. Misalnya dukungan pendanaan.

Pada tahun anggaran 2020, Presiden AS Donald Trump menyetujui anggaran pertahanan sebesar US$ 750 miliar (Rp 10.839,37 triliun dengan kurs saat ini). Sementara pemerintah China menganggarkan dana CNY 1,27 triliun (Rp 2.608,41 triliun).

Kemudian, AS juga merupakan produsen minyak terbesar di dunia. Per 26 Juni 2020, produksi minyak AS mencapai 11 juta barel/hari. Sementara per Maret 2020, produksi minyak China adalah 3,9 juta barel/hari. Produksi minyak akan menentukan seberapa lama 'napas' dalam pertempuran.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular