Internasional

New York Mencekam, Penembakan Brutal Tewaskan 10 Orang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 July 2020 14:03
Patung Liberty di New York, Amerika Serikat pada 27 Juni 2018 (REUTERS/Brendan McDermid)
Foto: Patung Liberty di New York, Amerika Serikat pada 27 Juni 2018 (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penembakan massal kini terjadi lagi di AS. Ini akhirnya membuat Konsulat Jenderal RI New York meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) untuk waspada.

KJRI juga meminta seluruh WNI menghindari tempat rawan. Termasuk memantau kondisi di pusat bisnis dunia itu, melalui media atau informasi dari otoritas keamanan setempat.

[Gambas:Instagram]





Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Situasi New York kini 'mencekam' setelah 64 orang menjadi korban penembakan massal saat perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July berlangsung pekan lalu. Bahkan dikutip The New York Times, penembakan massal di kota itu mengakibatkan 10 orang tewas di lokasi kejadian.

Ke-10 orang yang tewas, termasuk seorang ayah muda yang sedang menyeberang jalan Bronx bersama putrinya yang berusia 6 tahun. Ada pula seorang perempuan berusia 19 tahun yang sedang berada di pesta kelulusannya.


"Ini (angka kasus) adalah sesuatu yang harus turunkan," kata Walikota Bill de Blasio pada jumpa pers Senin (6/7/2020), dikutip dari The New York Times Rabu (8/7/2020).

Kasus kekerasan meningkat di AS pascademonstrasi 'Black Live Matter' dan penyebaran pandemi corona. Khusus, New York, kasus untuk pertama kalinya bahkan melampaui 400 penembakan di paruh pertama tahun ini, sejak 2016.

Pada Juni, angkanya bahkan mencapai 205 kasus penembakan. Ini menjadi yang tertinggi untuk bulan itu, sejak tahun 1996.

Selain kota New York, kota-kota lain juga memiliki lonjakan serupa dalam kasus penembakan. Padahal New York sudah bertahun-tahun menerima gelar kota besar teraman di AS. Kejahatan di New York telah menurun drastis sejak 1990.

Penurunan itu berlanjut ketika Departemen Kepolisian mengurangi kebijakan penggeledahan terhadap warga. Namun di 2019, kasus naik menjadi 8% dibandingkan angka di tahun 2018.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baks! Ganja untuk Kesenangan Legal di New York AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular