
Siap-Siap! SMK-Diploma akan Dibikin Nyaman Buat Anak Muda

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggunakan pendekatan-pendekatan baru agar pendidikan kejuruan maupun vokasi bisa lebih menarik bagi anak-anak muda. Bakal ada penyesuaian-penyesuaian dari program kejuruan maupun vokasi.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto memiliki rencana panjang menyesuaikan kurikulum vokasi dengan perubahan zaman. Siswa dituntut bisa lebih banyak menguasai praktik di lapangan, sehingga penyesuaiannya ada pada masa pembelajaran yang ditambah.
"Kurikulum yang agak unik nanti gini. SMK ada 2 nanti, SMK 3 tahun ada SMK 4,5 tahun. SMK fast track lulus D2 hasil kolaborasi SMK, Perguruan Tinggi dan Industri. Ada juga D4 fast track, S2 luar negeri dengan Jerman dan Taiwan. Sehingga program-program ini akan membuat anak muda tertarik pilih vokasi karena passion, keyakinan saat masuk itu akan jadi tenaga ahli atau kuliah tinggi," papar Wikan kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/7).
Namun, bukan hanya mengubah masa studi, namun unsur pendukung di dalam pembelajaran kejuruan maupun vokasi pun akan disesuaikan dengan zaman. Perubahan itu di satu sisi diperkirakan bakal menyedot banyak anggaran, namun jika melihat output yang nantinya dihasilkan, maka mungkin hasilnya tidak akan sia-sia.
"Kurikulum vokasi harus fleksibel. Project based learning, jadi bawa project dari industri masuk kelas dan itu rutin. Guru-guru harus berubah. Yang mahal mungkin training guru-guru, dosen. Guru-guru SMK harus berubah mindset-nya. Kalau kurikulum nanti cenderung akan buat fleksibilitas, inovatif dan sebagainya," ungkap Wikan.
Beragam perubahan itu diproyeksikan bakal merubah vokasi di banyak sisi. Mulai dari mindset hingga output yang dihasilkan di lapangan. Setelah memasuki masa new normal dan mungkin nanti akan normal lagi, banyak adaptasi yang perlu dilakukan, termasuk mengutamakan kemampuan praktek yang sesuai kebutuhan industri.
"Selama ini mungkin lulusan vokasi itu ada beberapa yang hanya mengandalkan ijazah. Ijazahnya itu kan tanpa kompetensi, aku sudah belajar apa. Bukan aku bisa apa?" katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru