Internasional

Kontroversi Corona Menyebar di Udara & Sikap WHO

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 July 2020 06:50
WHO: Covid-19 Masih Merajalela
Foto: WHO: Covid-19 Masih Merajalela

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 239 peneliti dari 32 negara menerbitkan surat terbuka ke Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan lembaga kesehatan lain. Mereka meminta lembaga itu, memperbaruhi informasi tentang virus corona (Covid-19).

Dalam sebuah artikel berjudul "Sudah Saatnya Menangani Penularan Covid-19 di Udara", mereka meminta WHO memberi bobot lebih pada peran "penyebaran udara Covid-19". Termasuk melakukan pencegahan untuk mengurangi rute transmisi melalui udara.



Laporan ini dimuat pertama kali oleh The New York Times. "Ada potensi yang signifikan dari paparan inhalasi terhadap virus dalam tetesan (droplet) yang sangat kecil (micro) pada jarak pendek dan menengah (dalam beberapa meter atau skala kamar)," tulis CNBC International mengutip harian tersebut.

Ini, tulis media itu, bertentangan dengan apa yang WHO sebut selama ini. Di mana virus ditularkan melalui tetesan (droplets) dari hidung atau mulut yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin atau berbicara sehingga menekankan satu sama lain untuk menjaga jarak, teratur mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik berbahan dasar alkohol.

Kelompok ilmuan ini menguraikan bukti bahwa partikel sangat kecil itu (microdroplet) dapat menempuh jarak yang jauh lebih besar dan menginfeksi manusia. Sehingga perlu ada upaya masksimal lain yang harus dilakukan

Lebih lanjut, media AS itu menulis, jika penularan virus melalui udara merupakan faktor penting dalam pandemi global ini, terutama di ruang ramai dengan ventilasi yang buruk, konsekuensi untuk pencegahan akan menjadi signifikan. Masker mungkin diperlukan di dalam ruangan, bahkan dalam pengaturan jarak sosial sekalipun.

Petugas kesehatan akan membutuhkan paling tidak masker N95 saat merawat pasien Covid-19. Sistem ventilasi di sekolah, panti jompo, tempat tinggal, dan bangunan bisnis perlu meminimalkan sirkulasi udara dan menambahkan filter udara yang lebih kuat.



Lampu ultraviolet juga akan diperlukan untuk membunuh partikel virus di dalam ruangan. Sebelumnya, di beberapa negara yang mengalami gelombang kedua Covid-19, sejumlah kluster baru muncul di dalam ruangan tertutup, seperti bar, restoran, kantor, dan kasino.

Sementara itu, WHO melalui salah satu juru bicaranya mengatakan telah menerima surat terbuka tersebut. WHO menyebut sedang meninjau hasil riset dari "pakar teknis" tersebut.

"Laporan itu akan dibahas dalam konferensi pers," katanya. WHO mengatakan pihaknya terus menilai penelitian yang sedang berlangsung tentang cara Covid-19 menyebar dan akan terus berbagi temuan baru.

Dalam situsnya, WHO membedakan penularan melalui udara dan droplet. Transmisi melalui udara mengacu pada keberadaan partikel yang sangat kecil yang dapat tetap berada di udara untuk jangka waktu yang lama dan ditransmisikan ke orang lain hingga jarak lebih dari satu meter.

Dari data Worldometers, lebih dari 11,5 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi Covid-19. Jumlah kematian sebanyak 534.460.

AS menjadi negara dengan kasus terbanyak. Saat ini kasus di AS hampir menembus 3 juta di mana dilaporkan ada 129.947 orang meninggal dunia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Meeting Darurat, Virus Mematikan Tewaskan 9 Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular