Pentagon Kecam China, Laut China Selatan & Ancaman Perang

Redaksi, CNBC Indonesia
04 July 2020 07:57
FILE PHOTO: Chinese dredging vessels are purportedly seen in the waters around Fiery Cross Reef in the disputed Spratly Islands in the South China Sea in this still image from video taken by a P-8A Poseidon surveillance aircraft provided by the United States Navy May 21, 2015. U.S. Navy/Handout via Reuters/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. EDITORIAL USE ONLY
Foto: U.S. Navy/Handout via Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pentagon mengecam keras latihan militer China di Luat China Selatan. Hal ini bisa memicu memanasnya hubungan diplomasi dengan Taiwan, Thailand, dan Vietnam karena wilayah ini masih menjadi sengketa.

Pentagon mengatakan prihatin dengan latihan militer yang sedang berlangsung di Laut China Selatan, dari 1-5 Juli itu. Paman Sam menyinyalir, latihan dilakukan di perairan yang disengketakan.



Langkah China itu pun disebut dapat membuat kawasan semakin tak stabil. Bahkan memperparah perselisihan yang terjadi.


"Departemen Pertahanan prihatin dengan keputusan Republik Rakyat China (RRC)," tegas pentagon dalam sebuah pernyataan, sebagaimana ditulis AFP, Sabtu (4/7/2020).

"Kegiatan ini semakin membuat situasi tidak stabil di wilayah yang diklaim China, Vietnam dan Taiwan itu."

Sebelumnya, China melarang kapal-kapal mendekati Kepulauan Paracels di Laut China Selatan (LCS). Hal ini terjadi karena negara tersebut hendak melakukan latihan militer di kawasan tersebut.



Pada 28 Juni, Administrasi Keselamatan Maritim China mengumumkan rencana latihan selama lima hari, mulai tanggal 1-5 Juli. China meminta semua kapal sipil termasuk nelayan tidak merapat demi keselamatan selama periode latihan.



"China sudah membawa pasukan militer untuk latihan di dekat kepulauan Paracels setiap tahun untuk memperkuat kontrol pada wilayah itu dan membuatnya tak tergantikan," tulis media Jepang Asian Nikkei Review, dikutip Senin pekan lalu.



Hal ini sontak membuat Vietnam mengecam keras hal tersebut. Apalagi Vietnam mengklaim Paracels merupakan wilayahnya.



Bahkan selama KTT ASEAN yang berlangsung virtual akhir pekan kemarin, para pemimpin menyatakan keprihatinan atas cara 'berperang' China. Tirai Bambu sendiri telah memproklamasikan LCS sebagai "kepentingan inti" yang akan dipertahankan.



Di kawasan perairan ini, China bersitegang dengan sejumlah negara ASEAN, tak cuma Vietnam. China juga bermasalah dengan Filipina, Malaysia dan Brunei terkait Laut China Selatan.



Hal ini pun menyeret AS masuk. Lebih dari 60% kapal induk AS sudah dikerahkan ke perairan ini. Washington menolak klaim Beijing atas Laut China Selatan.

Latihan militer China, tulis AFP, semakin meningkat di kawasan itu pasca corona menjadi pandemi global.

 Sebagian mengatakan hal tersebut atas permintaan sejumlah negara yang khawatir dengan klaim China.

Dari data Institut Nasional Studi LCS, sebuah think tank pemerintah, AS juga mengerahkan 375.000 tentara ke wilayah ini. Wilayah Laut China Selata disebut kaya akan minyak dan gas alam.



(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang! Pentagon Kecam Keras China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular