
Selain Hotspot Covid-19, Jatim Juga Dilanda PHK Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Jawa Timur (Jatim) menjadi sorotan akibat tingginya tingkat penularan Covid-19. Kondisi ini rupanya berdampak pula pada perekonomian di Jatim, termasuk nasib pekerja yang kena PHK.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak buka-bukaan mengenai kondisi dunia usaha di wilayah Jatim. Ia mengakui sudah banyak pabrik yang menyampaikan laporan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Ada PHK di 231 perusahaan dengan 6.924 pekerja," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/7/20).
Selain PHK, ada pula pekerja yang dirumahkan. Jumlahnya mencapai puluhan ribu pekerja, dari ratusan perusahaan yang tersebar di berbagai daerah di Jatim.
"Ada 607 perusahaan yang merumahkan karyawan. Jadi belum di PHK ya. Itu sebanyak 34.108 pekerja (dirumahkan)," kata Emil Dardak.
Dia menegaskan bahwa data tersebut diterima dari perusahaan yang melaporkan hingga tanggal 12 Juni 2020. Emil mengaku terus memperbarui data tersebut secara berkala.
"Kami minta update lagi hari ini angkanya masih sama. Artinya belum ada update tambahan dari perusahaan yang melapor ke Disnaker mengenai PHK maupun dirumahkan," bebernya.
Ia menilai bahwa gelombang PHK di Jatim mulai surut. Dia berharap ke depan iklim usaha di Jatim kembali bergairah.
"Mudah mudahan kalau data ini ini akurat maka ini mencerminkan bahwa sudah ada kontinuitas operasional. Saya rasa perusahaan nggak melaporkan kalau yang dirumahkan sudah balik lagi. Jadi mungkin jangan-jangan malah angka yang dirumahkan berubah lagi," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Kapal Wajib Daftarkan Asuransi ABK, Beri Jaminan PHK!