
Mulai Ada Lonjakan Penumpang MRT Jakarta, Tanda Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan penumpang MRT Jakarta mengalami tren peningkatan. Hal ini terjadi setelah ada fase Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
"Setelah Gubernur DKI mengumumkan Jakarta masuk fase PSBB transisi angkanya mulai naik dan di 30 Juni kita sudah mencatatkan penumpang sejumlah 20.793. Data terbaru per 1 Juli, ini kemarin, 21.478 Penumpang. Jadi angkanya mulai terus naik," ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar di Jakarta, Kamis (2/7/20).
Angka ini jauh meningkat jika dibandingkan dengan jumlah penumpang harian di masa PSBB. Dia mengatakan, di bukan Maret, April dan Mei, paling banyak penumpang hanya mencapai 4.000 orang per hari.
"Di awal Juni kemarin masih di bawah 5.000, bahkan di weekend sekitar 1.000 orang," sebutnya.
Ia menegaskan MRT siap jika penumpang kembali meningkat. Perpanjangan PSBB transisi sampai dua pekan ke depan jadi salah satu perhitungan MRT untuk menyiapkan operasional lebih baik.
"Kita secara bertahap dan mempersiapkan juga bertahap supaya kegiatan bisa dikontrol. Jangan tiba-tiba antrean melonjak. Kita bisa akomodir itu kira-kira sampai 70.000 penumpang dengan jaga jarak. Dengan 70.000 penumpang itu kita bisa pastikan antrean bisa dikelola dengan baik," tegasnya.
Dia juga menyiapkan skenario jika penumpang nantinya melebihi 70.000 orang per hari.
"Maka kita akan menambah pick hours kita. Sekarang 2 jam di pagi dan 2 jam di sore hari. 7-9 pagi dan 5-7 sore. Kalau penumpang sampai 70.000 kita menambahkan jadi 3 jam di pagi hari dan 3 jam di sore hari," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya