Penerbangan Masih Lesu, Pesawat Cuma Angkut 30% Penumpang

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 June 2020 20:42
Komitmen Faktor Keselamatan dan Keamanan Penerbangan  Lion Air Group Menjalankan Pengaturan Sistem Jarak Aman Antartamu (Physical Distancing) di Dalam Kabin Pesawat. (Lion Air)
Foto: Komitmen Faktor Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Lion Air Group Menjalankan Pengaturan Sistem Jarak Aman Antartamu (Physical Distancing) di Dalam Kabin Pesawat. (Lion Air)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menambah batas angkut penumpang yang sebelumnya hanya 50% menjadi 70% dari total kapasitas kursi. Namun kebijakan tersebut tampaknya tak sejalan dengan amino pengguna jasa.

Sekretaris Jenderal INACA, Bayu Sutanto, mengaku bahwa industri maskapai belum terlalu bergairah. Minimnya minat masyarakat bepergian tercermin dari laporan di lapangan.

"Saat ini belum sih, kita bisa lihat di pembukuan banyak airline dan juga di travel agent ya masih rendah. Karena ini kan krisis kesehatan, jadi minat bepergian masih rendah," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (29/6).

Dikatakan bahwa sejauh ini hanya segmentasi tertentu yang berminat melakukan perjalanan. Itu pun syarat dan ketentuan berlaku.

"Yang sekarang bepergian itu hanya segmen korporasi atau pemerintahan. ada protokol kesehatan yang harus dipenuhi jadi tidak bisa serta-merta mau pergi langsung pergi kan harus ada yang dipenuhi protokolnya," ujarnya.

Lalu berapa tingkat okupansi maskapai? Dia menyatakan bahwa pesawat bahkan tak sampai terisi separuh.

"Jadi demand-nya masih rendah, mungkin sekitar 30% saja sudah bagus. Saya dengar dari teman-teman maskapai sekitar 30-40% kalau weekend. Tapi masih rendah, belum semua rute juga," tandasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parah dari 1998, Satu Per Satu Maskapai RI Terancam Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular