Nih Alasan Jokowi Kesal Belanja Seret : Uang Beredar Seret!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa menyembunyikan kekecewaan. Dalam sidang kabinet baru-baru ini, eks Gubernur DKI Jakarta itu menumpahkan seluruh uneg-uneg yang mengganjal di hati dan pikirannya.
Salah satu curhat Jokowi adalah soal penyerapan anggaran. Kepala Negara menilai saat ini Indonesia sedang dalam kondisi krisis, tetapi masih ada kementerian/lembaga negara (K/L) yang bersikap biasa saja alias business as usual.
"Saya lihat masih banyak kita ini yang biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa nggak punya perasaan? Suasana ini krisis.
"Saya lihat laporan masih biasa-biasa saja. Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya, karena uang beredar akan semakin banyak. Jadi belanja negara kementerian tolong dipercepat," tegas Jokowi dalam sidang kabinet paripurna 18 Juni 2020, yang dihadiri para menteri dan pimpinan lembaga negara.
Dalam pengarahan untuk penanganan Covid-19 terintegrasi di Provinsi Jawa Tengah, Jokowi kembali mengungkit hal tersebut. Kepala negara menjelaskan kenapa begitu ngotot meminta agar pencairan anggaran cepat dilakukan.
"Karena memang jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering dan sedikit. Harus terus belanja kita dorong agar peredaran uang di masyarakat semakin banyak," kata Jokowi, Selasa (30/6/2020).
Jokowi menegaskan akan terus memantau aktivitas belanja pemerintah setiap harinya. Bahkan, kepala negara tak akan segan-segan memberikan teguran keras bagi setiap kementerian dan lembaga yang masih lamban dalam mencairkan anggaran.
"Saya sekarang tahu setiap hari kementerian ini sudah keluar berapa persen, lembaga ini sudah keluar berapa persen Kalau masih rendah, saya telpon langsung saya tegur," jelasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Kementerian Yang Rajin Belanjakan Anggaran di Maret 2021
