
Konflik Rama-Naga Lanjut, India Naikkan Tarif Produk China?

Jakarta, CNBC Indonesia- India semakin serius memboikot produk China. Bahkan, kontrol ketat dan tarif tinggi akan segera diberlakukan.
Sebagaimana ditulis Bloomberg, hal tersebut dipaparkan sumber yang mengetahui ini. Langkah itu adalah rentetan balasan atas bentrok yang terjadi dj perbatasan kedua negara 15 Juni lalu.
Biro Standar India yang dikelola negara tengah menggodok norma-norma baru untuk 370 produk. Agar semuanya bisa dipenuhi secara lokal tanpa impor.
Produk tersebut meliputi bahan kimia, baja, elektronik, mesin berat, furnitur, kertas, mesin industri. Ada juga barang karet, kaca, barang logam, farmasi, pupuk dan mainan plastik.
Badan itu juga menggodok kenaikan bea impor untuk produk-produk China. Seperti furnitur, kompresor untuk AC dan komponen mobil.
"Proposal sedang dievaluasi oleh Kementerian Keuangan," tulis media itu dikutip, Jumat (26/6/2020). Inspeksi, pengujian produk dan persyaratan sertifikasi mutu juga akan ditingkatkan ke produk China.
Dalam prediksi IMF, PDB India bakal minus 4,5%. Pengamat beranggapan, jika india memberi hambatan impor China dengan tarif lebih tinggi, konsumen di India akan membayar lebih mahal.
"Kita mendukung pemerintah untuk membuat India mandiri ... tapi harus diperhatikan kita bergantung pada China untuk terutama pada bahan baku kunci," kata Presiden Federation Ekspor Impor India (FIEO) dikutip dari Reuters.
China adalah sumber impor terbesar India, dengan pembelian termasuk barang elektronik, mesin industri, dan bahan kimia organik mencapai hampir US$ 70 miliar di 2019. Beijing menikmati surplus perdagangan sekitar US$ 50 miliar dengan New Delhi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratusan Tentara China & India Terlibat Bentrok, kok Bisa?
