Banyak Orang Kehilangan Pekerjaan: 20 Ribu dari Outsourcing

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
25 June 2020 19:02
A window washer cleans an office tower's window in central Jakarta, Indonesia July 4, 2018.  REUTERS/Darren Whiteside
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan alih daya atau penyalur tenaga kerja (outsourcing) menjadi salah satu yang paling terkena dampak dari pandemi Covid-19. Banyak pekerja yang harus dirumahkan atau bahkan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat PSBB di tengah pandemi yang menyebabkan mal dan perkantoran tutup.

Ketua Umum Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Mira Sonia mengungkapkan sedikitnya ada 20 ribu tenaga kerja yang terdampak. Mereka merupakan pekerja yang berasal dari berbagai sektor. Jumlah ini lebih besar dari proyeksi sebelumnya yang hanya 10 ribu orang.

"Paling terdampak kebersihan atau cleaner, kedua security. Ketika mal kemudian kantoran ditutup, mereka nggak ada tempat kerja. Terutama paling terdampak di sektor kebersihan," kata Mira kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/6).

Sayangnya, ketika para pekerja terdampak, tidak semua mendapat kompensasi sebagai bekal melanjutkan hidup. Ada sebagian yang harus bertahan dengan tabungan yang dimiliki, terutama pekerja yang kontraknya harus habis.

"Tapi ada bantuan yang kita sarankan untuk diberikan, dan kerja sama dengan beberapa instansi untuk bantuan. Tapi ketika masih ada kontraknya, kita nego berapa persen dari upah mereka yang bisa dibayarkan. Tergantung nego tenaga kerjanya. Ada yang 30%, ada 70% tergantung kemampuan perusahaan," sebutnya.

Fenomena ini, mau tidak mau juga berdampak pada pendapatan perusahaan alih daya sendiri. Mira tidak memungkiri adanya penurunan pendapatan dari para anggota asosiasi.

"Secara revenue turun 30%," sebut Mira.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Musim Lowongan Kerja Tiba, Ini yang Dibutuhkan Outsourcing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular