Internasional

Siap-siap Timteng Bergoyang, AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 June 2020 13:36
A speedboat and a helicopter of the Iran's Revolutionary Guard move around a British-flagged oil tanker Stena Impero which was seized on Friday by the Guard, in the Iranian port of Bandar Abbas, Sunday, July 21, 2019. Iranian officials say the seizure of the British oil tanker was a justified response to Britain's role in impounding an Iranian supertanker two weeks earlier off the coast of Gibraltar, a British territory located on the southern tip of Spain. (Hasan Shirvani/Mizan News Agency via AP)
Foto: Iran menangkap dua kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz (Hasan Shirvani/Mizan News Agency via AP)

Jakarta, CNBC IndonesiaAmerika Serikat (AS) telah memberlakukan sanksi terhadap lima kapten kapal Iran pada Rabu (24/6/2020). Sanksi dijatuhkan karena mereka telah mengirim minyak ke Venezuela, kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada konferensi pers.

Pompeo mengatakan kapal-kapal itu mengirim sekitar 1,5 juta barel bahan bakar Iran dan komponen terkait. Lebih lanjut, Pompeo memperingatkan para pelaut agar tidak melakukan bisnis dengan pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang ingin digulingkan AS.

AS mendukung pelengseran Maduro dan menginginkan Juan Guaido menggantikannya. Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat lainnya telah mengakui Guaido sebagai presiden sementara negara OPEC itu sejak Januari 2019. Mereka menyebut hasil kemenangan Maduro di pemilu tahun 2018 sebagai omong kosong.

Namun Maduro tetap mempertahankan dukungan militer serta dukungan Rusia, Kuba, China, dan Iran.

"Sebagai hasil dari sanksi hari ini, aset kapten-kapten ini akan diblokir. Karier dan prospek mereka akan menderita karena penunjukan ini," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan terus mendukung Majelis Nasional, Presiden sementara Guaido, dan rakyat Venezuela dalam upaya mereka untuk memulihkan demokrasi," tambah Pompeo kepada wartawan.

Larangan untuk melakukan bisnis dengan Iran, termasuk dalam hal jual-beli minyak, telah lama diberlakukan AS. Itu merupakan bagian dari sanksi terhadap Iran yang kembali diterapkan AS di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.

Selain menjatuhkan hukuman bagi para kru kapal itu, AS juga telah mengancam pembalasan dan memperingatkan pelabuhan, perusahaan pelayaran dan perusahaan asuransi agar tidak membantu kapal tanker itu.

Menanggapi keputusan AS, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menyebut sanksi itu sebagai "kesombongan yang berlebihan". "Bukti lainnya dari kebencian pendukung Trump terhadap semua rakyat Venezuela." katanya di Twitter, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menulis dalam tweet bahwa tindakan AS mengisyaratkan kegagalan kampanye tekanan maksimumnya. Ia juga mengatakan Iran dan Venezuela "tetap teguh dalam melawan sanksi Amerika yang melanggar hukum".

Iran telah mengirim lima tanker sejak April ke pemerintah sosialis Venezuela kekurangan bahan bakar. Namun demikian, pengiriman-pengiriman itu hanya bisa memenuhi sedikit kebutuhan negara itu.


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Takut Trump, Tanker Iran Berhasil Masuk ke Venezuela

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular