
Infrastruktur Jokowi di 2021: dari Terowongan Sampai Waduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 115,58 triliun dal pagu indikatif RAPBN 2021. Angka tersebut Surat Bersama (SB) Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan yang diterbitkan pada 8 Mei 2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, angka ini lebih kecil dibandingkan tahun 2020. Dikatakan, Dipa awal 2020 sebesar Rp 120,22 triliun tercantum dalam Perpres 78/2019 rincian APBN TA 2020 13 November 2019.
Adapun Dipa revisi 2020 dipatok Rp 75,63 triliun, tercantum dalam Kep. Menkeu 189.1/KMK.02/2020 Perubahan atas rincian anggaran belanja pemerintah pusat TA 2020 pada 15 April 2020. Dalam revisi ini, terjadi realokasi anggaran Rp 44,59 triliun.
Kementerian PUPR lantas mengusulkan pagu indikatif 2021 Rp 140,33 triliun dalam surat menteri PUPR kepala menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan 18 maret 2020. Dari usulan itu, ternyata dalam pagu indikatif 2021 yang disetujui adalah Rp 115,58 triliun
Dari anggaran tersebut, kini Basuki menetapkan tema rencana kerja pemerintah 2021 yang hendak mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.
"Tema rencana kerja pemerintah tahun 2021 adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, dengan empat fokus pembangunan yaitu pemulihan industri, pariwisata dan investasi, reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem jaring pengaman nasional, dan reformasi sistem ketahanan bencana," paparnya dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Ia menjelaskan bahwa terdapat re-desain program dari sebelumnya 13 program pada 2020 menjadi fokus kepada 5 program untuk 2021.
"Kita di tahun 2021 re-desain 13 program menjadi 5 program, yaitu dukungan manajemen, pendidikan dan pelatihan vokasi, infrastruktur konektivitas, ketahanan sumber daya air, perumahan dan kawasan permukiman," kata Basuki.
Selengkapnya, dia menjelaskan terdapat program prioritas di 2021 yang terbagi dalam sejumlah bidang. Selengkapnya sebagai berikut:
Sumber Daya Air (total Rp 44,46 triliun)
Bendungan & Embung Rp 15,35 triliun meliputi:
a. Pembangunan 47 bendungan, terdiri atas 4 bendungan baru dan 43 bendungan ongoing a.l: Keureuto, Ameroro, Tapin, Bener, Way Sekampung, Leuwikeris, Bendo, Pamukkulu, Budong-Budong
b. Pembangunan 8 embung a.l: Sriwijaya, Sanur, Natuna, Bandara Bungo
c. Revitalisasi 4 danau: Rawapening, Limboto, Tondano, & Poso, Sipin
Operasi & Pemeliharaan Rp 6,38 triliun meliputi:
a. O&P sarana prasarana SDA
b. Pengadaan alat berat & tanggap daruratbencana
c. Infrastruktur Berbasis Masyarakat (P3TGAI) di 10.000 lokasi
Irigasi dan Rawa Rp 7,27 triliun, meliputi:
a. Pembangunan irigasi 20 ribu hektar a.l: Jambo Aye, Bt Asai, Slinga, Bintang Bano, Tingal, Karau, Amandit,
b. Rehabilitasi dan peningkatan irigasi 100 ribu hektar a.l: Kab. Kapuas & Pulang Pisau (Food Estate Kalteng), Cikunten, Manganti, Batang Ilung, Batanghari, termasuk irigasi tambak & JIAT
Pengendalian Lumpur Sidoarjo Rp 0,28 triliun, meliputi:
Pengaliran lumpur40 juta m3 slurry
Dukungan Lainnya Rp 2,64 triliun, meliputi:
Turbinwas, layanan teknis oleh Balai Teknik, & Dukungan Manajemen
Pengadaan Tanah Rp 3,03 triliun, meliputi:
a. Pengadaan tanah non PSN
b. Pembayaran Tegakan
c. Pembayaran kegiatan & administrasi
pengadaan tanah
Pengendali Daya Rusak Rp 6,44 triliun, meliputi:
a. Pembangunan pengendali banjir sepanjang 70 Km a.l: Jeroan, Bengawan Solo Hilir, Bogowonto, Konaweha, Kapuas, Lawe Alas, Gunting, Rokan, Wariori
b. Pembangunan pengendali sedimen/lahar gunung berapi sebanyak 8 buah a.l: Merapi, Gunung Agung, Jayapura
c. Pembangunan pengaman pantai sepanjang 10 Km a.l: Waha, Manado, Kalianda, Tanjung Lesung, Juntinyuat, Mampie
Air Tanah Dan Air Baku Rp 3,07 triliun, meliputi:
a. Penyediaan air baku dengan kapasitas 3 m3/detik a.l: Kendal, Jonggol, Parapat, Mandalika, Karian - Serpong, Way Kanan, Sintang, Bontoharun, Kesugihan
b. Penyediaan sumur air tanah untuk air baku sebanyak 200 titik
Bidang Bina Marga (total Rp 38,8 triliun)
Jalan dan Jembatan Rp 36,02 triliun, meliputi:
a. Jalan
• Pembangunan jalan (662 Km) a.l Perbatasan Kalimantan, NTT dan Papua, Trans Papua, Pansela Jawa (Jateng & Jatim), Missing Link (mis. Geumpang - Pameu di Aceh), Trans Kepulauan Terluar, Exit Tol Mesuji (Lampung), Lingkar Utara Brebes (Jateng), Bypass BIL - Mandalika NTB), Akses Bandara Syamsudin Noor (Kalsel), Manado Outer Ring Road (Sulut), Lingkar Kota Kendari (Sultra), & Kab. Asmat (Papua)
• Pelebaran jalan menambah lajur (17 Km) a.l Bts. Kota Lhokseumawe - Aceh Utara (Aceh), Bts. Padang - Bts. Painan (Sumbar), Tembesi - Tanjung Berikat (Kep. Riau), Jalan Dalam Kota Palembang (Sumsel), Karangnongko - Toyan (Jateng), Madiun - Caruban (Jatim), & Anjir Pasar - Serapat (Kalsel)
• Preservasi Jalan Nasional 47.017 km
b. Jembatan
• Pembangunan dan Duplikasi Jembatan (18.588 meter) a.l Peureulak (Aceh), Nilo (Riau), Talang Pangeran & Dusun Anyar (Sumsel), Merangin (Jambi), Kretek (Pansela DIY), Yeh Otan (Bali), Sambas Besar (Kalbar), Pile Slab Bukit Rawi (Kalteng), Pulau Balang (Kaltim), & di ruas Trans Papua & Trans Maluku
• Penggantian Jembatan (1.990 meter) a.l Aek Tano Ponggol (Sumut), Air Titi (Sumbar), Sei Alalak (Kaltim), Rahabangga & Asera (Sultra), Trans Maluku, Seredala - Dekai (Papua), Enarotali - Ilaga - Mulia - Wamena; Wamena - Elelim - Jayapura (Yetti); Kenyam - Dekai; Dekai - Oksibil; Wagete - Timika (Papua)
• Preservasi Jembatan Nasional 510.366 m
c. Flyover / Underpass / Terowongan (2.466 meter) a.l FO Martadinata (Pamulang), UP
Bulak Kapal (Bekasi), FO Kopo (Jawa Barat), FO Purwosari (Jateng), Jalan Layang Bandara Jend.
Ahmad Yani Semarang (Jateng), & FO Sp. Kabil (Kep. Riau)
d. Jalan Bebas Hambatan (35 km) a.l Serang Panimbang (Banten) & Cisumdawu (Jabar)
Dukungan Manajemen Rp 2,87 triliun, meliputi:
Pembinaan, Dukungan Manajemen, Pengaturan, dan Pengawasan
Bidang Cipta Karya (total Rp 22,33 triliun)
Air Minum Rp 5,66 Triliun, meliputi:
a. Pembangunan SPAM 2.012 Liter/detik a.l IPA SPAM IKK Garot Kab. Pidie, IPA SPAM IKK Binjai Hulu Kab.Sintang, & SPAM Regional Kamijoro untuk Pelayanan YIA
b. Peningkatan SPAM 1.300 Liter/detik a.l SPAM IKK Sungai Bengkal, Kab Bone Bolango, & SPAM IKK Pelaihari Kab. Tanah Laut
c. Perluasan SPAM 58.756 SR a.l IKK Melonguane Kep. Talaud, IKK Kota Tambolaka. Kab. Sumba Barat Daya, & JDU SPAM Regional Durolis Provinsi Riau
d. SPAM Berbasis Masyarakat 400.000 SR di 2.500 Desa berupa kegiatan PAMSIMAS
Sanitasi Rp 4,75 triliun, meliputi
a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik 174.380 KK a.l IPLT Kab. Lebak, Perpipaan Air Limbah Kota Jambi, & IPLT Kabupaten Landak
b. Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan 4.808 KK a.l Kabupaten Jembrana (Desa Dauh Waru dan Desa Loloan Timur), Kab. Bulungan, & Kota Jailolo
c. Sistem Pengelolaan Persampahan 740.750 KK a.l TPA Sampah Kab. Konawe Utara, TPA PALI, & TPA Kab. Bone Bolango
d. Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat 73.800 KK: SANIMAS di 1.340 Lokasi & TPS3R di 177 Lokasi
Bangunan Gedung Rp 1,55 triliun, meliputi:
a. Pengembangan Penyelenggaraan Bangunan Gedung 45.695 M2, a.l: Kawasan Pusaka Masjid Raya Baiturahman Kota Semarang, Gedung Komite Olahraga Nasional (KONI), & GedungYouth Creative Hub
b. Pengembangan Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan 16 Kawasan (Termasuk Penataan Bangunan dan Lingkungan Kawasan 2 PLBN), a.l: PLBN Terpadu Labang Kab. Nunukan, PLBN Terpadu Napan, Kab. Timor Tengah Utara, & Penataan Kota Pusaka Lasem.
Pembangunan, Rehabilitasi & Renovasi Sarpras Pendidikan Rp 4,56 triliun, meliputi:
a. Sarpras Pendidikan Dasar dan Menengah 740 Sekolah
b. Sarpras Madrasah dan Sekolah Keagamaan 96 Sekolah
c. Sarpras PTN 29 Gedung a.l Politeknik Negeri Jember, & Politeknik Negeri Pontianak
d. Sarpras PTKIN 7 Gedung a.l Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Gedung RS UIN Alauddin Makassar, & Universitas Nadhatul Ulama
Penataan Kawasan Permukiman Rp 3,33 triliun, meliputi:
a. Permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu 143 Ha, a.l: Kawasan 29 Ilir Kota Palembang, Kota Bandung, Kawasan Amban Kel. Amban & Kec. Manokwari Barat Kab. Manokwari
b. Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) 168 Ha a.l Kws Gerbang Tanduk Humbang Hasundutan, KSPN Bromo-Tengger-Semeru, & Kawasan 3 Gili, Lombok.
c. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat 1.813 Ha: Program KOTAKU di 700 Kelurahan & PISEW di 900 Kecamatan
Pembangunan, Rehabilitasi & Renovasi
Sarana Olahraga Dan Pasar Rp 1,12 triliun, meliputi:
a. Sarpras Olahraga 9 Gedung (Termasuk dukungan persiapan World
Cup U-20), a.l: Stadion Manahan Surakarta & Stadion I Wayan Dipta
b. Sarpras 17 Pasar a.l Sibolga Nauli, Gorontalo, Ngawi, & Mardika
Dukungan Lainnya Rp 1,36 triliun, meliputi:
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, & Dukungan Manajemen
Bidang Perumahan (Total Rp 7,48 triliun)
Rumah Susun Rp 3,51 triliun meliputi:
Pembangunan Rusun 7.724 Unit, a.l: Rusun di Riau, Kepri, Jabar, Jatim, Kalsel, Kalbar, & Sulut.
Rumah Umum Dan Komersial Rp 0,41 triliun, meliputi:
Pembangunan PSU 40.000 Unit
Rumah Swadaya Rp 2,51 triliun, meliputi:
Bantuan Rumah Swadaya 111.200 unit tersebar di 33 Propinsi
Rumah Khusus Rp 0,61 triliun, meliputi
Pembangunan Rusus 2.640 Unit, a.l: Rusus di Kawasan perbatasan, Kab. Banjar Baru, Kab. Morowali, Kab. Konawe Selatan.
Dukungan Lainnya Rp. 0,46 triliun, meliputi:
Pembinaan, Pengaturan, Pengawasan dan Dukungan Manajemen
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut