7 dari 10 Orang RI Pendapatannya Anjlok karena Covid-19
22 June 2020 15:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terhadap masyarakat di tengah pandemi covid-19. Hasilnya, masyarakat kelas bawah yang paling mengalami penurunan pendapatan.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, terjadi penurunan pendapatan yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat, dari masyarakat golongan bawah sampai masyarakat golongan atas.
Kendati demikian, penurunan yang paling dalam, kata Suhariyanto terjadi pada penduduk berpendapatan rendah atau yang memiliki pendapatan pada pada kisaran Rp 1,8 juta per bulan.
Lebih lanjut, Suhariyanto mengatakan, pandemi covid-19 telah membawa perubahan yang besar terhadap perilaku masyarakat, baik dari sisi mobilitas penduduk, pendapatan dan perubahan pola konsumsi.
Meski tidak ada pengurangan konsumsi terhadap produk makanan dan kesehatan, namun ada penurunan konsumsi BBM hingga transportasi umum. Sementara pengeluaran dalam hal pulsa dan paket data terjadi peningkatan.
"Jadi ada sektor-sektor yang mengalami kemunduran tapi ada yang mengalami gain," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi pada kuarta II-2020 juga sudah dipastikan akan mengalami kontraksi. Kendati demikian, Suhariyanto tidak menyebut berapa besaran kontraksi ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tersebut.
"Pertumbuhan ekonomi dengan melihat indikator yang ada sampai dengan Mei 2020, bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 akan mengalami kontraksi," kata Suharyanto melanjutkan.
"Prediksi ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi 3,1% dan kalau kita lihat dari trading economic itu minus 4,8% bahkan ada prediksi sampai minus 7%."
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bawang Merah hingga Tarif Pesawat Sebabkan Deflasi di Agustus
(dru)