
Bawang Merah hingga Tarif Pesawat Sebabkan Deflasi di Agustus
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
01 September 2020 12:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2020 terjadi deflasi sebesar 0,05%. Ini adalah deflasi yang terjadi kedua kalinya setelah Juli lalu juga deflasi 0,10%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyebab deflasi karena penurunan harga beberapa komoditas pangan yang terjadi selama bulan lalu.
"Penyebab utama terjadi deflasi pada harga barang-barang bergejolak atau volatile food. Disini termasuk penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, tomat dan telur ayam ras serta beberapa buah-buahan yang juga turun harga seperti pisang," ujarnya, Selasa (1/9/2020).
Kelompok makanan, minuman dan tembakau terjadi deflasi 0,86% dengan andil 0,22%. Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah daging ayam ras andil 0,09%, bawang merah andil 0,07%, tomat andil 0,02% serta telur ayam ras dan buah-buahan dengan masing-masing andil 0,01%.
"Daging ayam ras turun di 83 kota, turun tertinggi di Tanjung Pandang 27%, Tanjung Selor 23%. Sementara bawang merah turun di 90 kota IHK, terbesar di Tasikmalaya 32% dan Palangkaraya 30%," kata dia.
Kelompok transportasi tercatat deflasi 0,14% dengan andil 0,02%. Terutama disebabkan oleh turunnya tarif angkutan udara dengan andil 0,02% yang terjadi di 25 kota IHK.
"Tarif angkutan udara yang turun terbesar di Ternate turun 20% dan Sintang turun 17%," jelasnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laporan BPS September: RI 'Hattrick' Deflasi, Ini Sebabnya
Most Popular