Internasional

Korsel-Korut Terancam Perang, Kim Jong Un Menghilang?

Redaksi, CNBC Indonesia
22 June 2020 07:54
ADDS CITY AND ID OF WOMAN - In this Friday, May 1, 2020, photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un, center, cuts a tape, watched by his sister Kim Yo Jong, during his visit to a fertilizer factory in Sunchon, South Pyongan province, near Pyongyang, North Korea. Kim made his first public appearance in 20 days as he celebrated the completion of the fertilizer factory, state media said Saturday, May 2, 2020, ending an absence that had triggered global rumors that he may be seriously ill.  Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: Kim Jong Un (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Spekulasi tentang kondisi Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un kembali muncul. Kali ini, media Amerika Serikat (AS) The Washington Post menyoroti "menghilangnya" pria 36 tahun itu di tengah konflik Korut dan Korea Selatan (Korsel) yang kian memanas.

Pasalnya, Jong Un tak kunjung muncul memberi pernyataan. Adik perempuannya Kim Yo Jong, kini jadi sosok yang paling vokal dalam menangani hubungan kedua negara.



Bahkan Kim Yo Jong adalah orang yang menegaskan menolak sepenuhya utusan khusus Korsel ke Korut pekan kemarin. Padahal, Korsel hendak membahas situasi genting kedua negara yang terancam perang terbuka.

"Bukan Kim Jong Un melainkan Kim Yo Jong yang menyetujui proposal dari Cheong Wa Dae untuk mengirimkan Penasihat Keamanan Nasional Chung Eui Yong dan Kepala Badan Intelijen Nasional Suh Hoon ke Pyongyang," tulis media ini, dikutip Senin (22/6/2020).

"Saudara lelakinya (Kim Jong Un) telah benar-benar hilang dalam tiap pernyataan kunci dari Pyongyang beberapa pekan terakhir soal Korsel."

"Bahkan dialah yang mengancam menghancurkan kantor penghubung antar Korea ... Yo Jong juga lah yang menyebut seruan Presiden Korsel Monn Jaei In menjijikan," tulis media AS itu.

Sejumlah spekulasi muncul soal keberadaan Kim Jong Un, di antaranya tengah mempersiapkan peluncuran rudal balistik. Nada juga yang mengatakan Korut memang tengah mempersiapkan struktur kepemimpinan baru.



"Sampai sekarang tidak ada orang ketiga antara militer Korut dan Kim Jong Un, tetapi sekarang ada Kim Yo-jong," kata politisi Korsel Thae Yong-ho, yang juga mantan diplomat Korut itu di akun Facebook-nya.

"Korut mempromosikan struktur komando baru di mana Kim Yo Jong dapat menggerakkan seluruh negara dengan kata-katanya, memiliki kekuatan untuk menggerakkan partai dan militer serta organisasi luar."

Spekulasi soal Kim Jong Un sakit juga muncul. Hal ini dikatakan CEO Korea Risk Group yang memproduksi situs web NK News sebagaimana dikutip dari Voice of America.

"Saya pikir itu sangat masuk akal," katanya. "Kalau tidak mengapa tidak ada orang lain yang mengirim pesan-pesan ini," ujarnya.

Sebelumnya desas-desus Kim Jong Un sakit parah bahkan meninggal juga sempat muncul di Mei. Ini bermula dari dilewatkannya hari besar pendiri Korut oleh Kim Jong Un.

Namun hal ini terbantahkan dengan kemunculannya sepekan kemudian melalui pemberitaan media. Sementara itu, Rabu pekan lalu, jet pribadi Kim disebut melakukan perjalanan ke Hamhung, Provinsi Hamgyong Selatan.





(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adik Kim Jong Un Kirim Ancaman ke Korsel, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular