Naik Lagi, Dana Program Pemulihan Ekonomi Nyaris 1.000 T

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
19 June 2020 16:30
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai APBN KiTa (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai APBN KiTa (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menambah anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19. Tak tanggung-tanggung, pembiayaan PEN naik menjadi Rp 905,10 triliun.

Adapun anggaran ini sudah mengalami kenaikan sebanyak empat kali. Pertama kali pemerintah mengalokasikan pembiayaan PEN sebesar Rp 405,1 triliun, kemudian naik menjadi Rp 677,2 triliun, lalu naik lagi menjadi Rp 695,2 triliun dan saat ini yang terbaru hampir mencapai Rp 905,10 triliun.

"Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional diperkirakan akan memakan pembiayaan sebesar Rp 905,10 triliun," tulis Sri Mulyani melalui akun Instagramnya, Jumat (19/6/2020).

Kenaikan anggaran penanganan pandemi Covid ini tentunya akan membuat defisit fiskal ikut melebar. Adapun sebelumnya defisit anggaran diprediksi mencapai Rp 1.039,2 triliun atau menjadi 6,34% dari PDB.

[Gambas:Instagram]




"Ini akan menimbulkan pelebaran defisit yang cukup dalam pada APBN 2020," jelasnya.

Namun, ia optimis ke depan perekonomian akan kembali membaik jika kebijakan yang dilakukan pemerintah bisa terlaksana dengan baik. Ia juga berharap di semester II tahun ini perekonomian bisa kembali bangkit.

Untuk tahun 2020, perekonomian diproyeksi tumbuh sekitar 0,4%-1%, sedangkan tahun 2021 bisa bangkit ke kisaran 4,5%-5%. Perbaikan perekonomian ini terutama ditopang oleh konsumsi masyarakat yang diyakini bisa kembali naik saat pembatasan sosial mulai dilonggarkan.

"Target ini dapat dicapai apabila konsumsi masyarakat dapat terus dijaga, investasi dapat ditingkatkan, perdagangan internasional berangsur pulih setelah pukulan terberat akibat pandemi Covid-19 mulai mereda, dan tidak terjadi pukulan kedua (second wave) dari penyebaran Covid-19 ini," kata dia.


(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Anak Buah Menkeu Buka Suara Soal Dana Desa Tidak Naik

Next Article Data PDB Kuartal II-2020 Versi Sri Mulyani: Bisa Minus 5,08%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular