Biaya Terbang Bakal Makin Mahal, Apa Laku?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 June 2020 20:51
Sejumlah pesawat dari berbagai maskapai penerbangan di pelataran pesawat Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/1/2018)
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mempersilakan maskapai penerbangan memasang tarif batas atas (TBA) jasa penerbangan. 'Karpet merah' tersebut digelar di tengah kondisi pandemi Covid-19 untuk membantu bisnis penerbangan yang sedang lesu.

Pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati, meragukan kebijakan tersebut bakal membuat bisnis maskapai kembali bergairah. Pasalnya, daya beli masyarakat juga tengah menurun akibat pandemi Covid-19.

"Kita mau tarif dikasih murah, mau kasih mahal ya itu kan strategi-strategi dari regulator. Kalau masyarakatnya sendiri enggak mau pergi gimana?" ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/6/20).

Dari sisi regulasi, menurutnya memang menjadi wewenang pemerintah untuk mengatur TBA. Pemerintah memilih tak menaikkan TBA, namun mempersilakan maskapai pasang tarif termahal di TBA.

"Kalau semua dinaikkan, orang saja dananya sudah habis, sudah nggak ada duit, daya beli rendah. Daya beli rendah karena memasuki masa kuliah, bayar biaya anak daftar sekolah, " bebernya.

Selain itu, menurutnya saat ini orang belum punya keinginan untuk bepergian. Alasannya adalah terkait faktor kesehatan dan masih khawatir.

"Ketakutan, masyarakat lebih konsen ke kesehatan. Jadi masyarakat yang pergi mungkin hanya kalau urusan punya saudara mati, saudara sakit, paling itu saja. Atau urusan wisuda," katanya.

Adapun penumpang dari kalangan bisnis, belum tentu juga bisa diandalkan. Para pebisnis juga dinilai akan pikir-pikir untuk bepergian dari daerah satu ke daerah lain, kecuali jika kepentingan untuk pergi harus dilakukan demi manfaat yang lebih besar.

"Mungkin dia tanda tangan bisnis yang jumlahnya fantastis baru mau berangkat. Kalau hanya duit berapa, saya rasa ditunda, belum mau. Dana dari kantor sekarang juga banyak di-pending," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Simulasi Ongkos Terbang Saat New Normal, Makin Mahal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular